Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Surat

13 November 2021   06:08 Diperbarui: 13 November 2021   06:57 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mataku beralih pada amplop yang masih tergenggam erat di tangan. Dan, karena tidak ingin tenggelam terlalu lama dalam pusaran tanda tanya, kusobek ujung amplop itu lalu mulai membaca isinya.

Dear Anita ...

Masih ingat, kan? Suatu senja yang dijatuhi gerimis aku pernah bertanya kepadamu, "Jika aku sudah tidak bersama kalian lagi, dan anak kita tiba-tiba merindukanku, kira-kira apa yang akan kamu lakukan?"

"Mengajarinya menulis surat!"Jawabmu spontan. "Dan, aku yakin kau pasti akan membalasnya."

Nit. Hari ini dadaku membuncah saat melihatmu mendatangi kantor pos itu untuk mengantar surat yang dititpkan anak kita. Tentu, usai membaca suratnya aku merasa haru dan bahagia. Meski ia hanya menulis tiga kata;  Ayah aku rindu...

Nit, surat itu sudah aku balas. Semoga ia senang menerimanya.

Jaga baik-baik dia, ya, Nit. Aku menyayangi kalian berdua.

Dari Aldy 

(Penghuni tempat tenang yang tak terjangkau)

Aku menarik napas dalam-dalam. Isi surat yang kubaca sontak menghanguskan tuduhan terhadap lelaki berseragam coklat itu. 

Tidak mungkin ia yang melakukannya --- membalas dan menulis surat sedemikian rinci. Sebab selain kami tidak saling kenal, orang itu pasti tidak tahu apa-apa tentang kehidupan yang kujalani bersama Aldy.

Lantas siapa? Masa arwah Aldy? Mustahil! Sampai kapan pun orang mati tidak akan bisa menulis apalagi membalas surat. 

Meski tak kupungkiri, aku pernah mengingkari kemustahilan itu. Dengan mengatakan Aldy pasti akan membalas surat yang dikirim untuknya, meski ia sudah tidak bersama kami lagi.

"Ma, aku mau menulis surat lagi untuk Ayah. Sekaligus membuat balasannya! Dua. Satu untuk aku sendiri dan satu lagi untuk Mama."

Huft. Suara riang itu, cukup sudah menjelaskan semuanya. 

Di alam sana Aldy pasti sedang terbahak. Menertawakan kekacauan otakku hari ini.

***
Malang, 13 November 2021
Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun