Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nawangwulan "Purik"

26 Juli 2021   06:29 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:40 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kakang Tarub. Saat bulan di langit tengah ndadari, keluarlah! Aku akan turun menemuimu dan anak kita."

Selalu. Janji dari bibir mungil bidadari ragil terucap demikian. Dan, selalu pula Jaka Tarub yang tidak pernah menua karena telah menyatukan raga dengan bidadari, termakan oleh janji-janji manis itu. Meski tak satu pun dari janji-janji itu yang ditepati.

Ibu Ratu menutup perlahan tirai jendela kamarnya. Ia tidak ingin berlarut-larut tenggelam dalam kenangan masa silam. Ia ingin istirahat, tidur.

Sementara di bumi, Jaka Tarub masih berdiri menatap langit yang terang benderang. Tangannya erat memeluk tubuh mungil Dewi Nawangsih yang sedang terserang demam tinggi.

Ia tahu, di kahyangan Ibu Ratu tak bisa tidur. Bidadari tua itu pasti tengah gelisah memikirkan kondisinya dan putri kesayangannya.

***

Malang, 26 Juli 2021
Lilik Fatimah Azzahra

*Purik=merajuk

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun