"Menghilang? Momo tidak menghilang. Ia biasa datang kemari bersama---Lidia."
Mendengar nama Lidia kusebut, sembari menggendong Momo perempuan di hadapanku itu mengernyitkan alis.
"Lidia?"
"Iya, Lidia. Pemilik kucing ini!"
"Tidak ada nama Lidia di desa ini. Dan satu-satunya pemilik kucing ini adalah saya!"
"Anda jangan asal bicara. Saya mengenal baik siapa Lidia. Ia tinggal di..." Aku terdiam sejenak. Tak bisa menyebutkan tempat tinggal Lidia dengan pasti. Karena memang aku sama sekali belum pernah berkunjung ke rumahnya.
Sepertinya perempuan yang mengaku sebagai pemilik Momo itu tidak ingin lagi mendengar kata-kataku. Ia berbalik badan. Siap meninggalkan rumahku.
Tapi buru-buru aku mencegah langkahnya.
"Kembalikan kucing milik Lidia!" Dengan gerakan gesit kurebut kucing berbulu dua warna itu dari pelukannya.
"Hei, kucing ini milik saya!" Perempuan itu berusaha mempertahankan Momo.
Selanjutnya, keributan pun tidak terelakkan lagi. Tahu-tahu kami sudah berkelahi hebat.Â