Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[PCB-Tamat] | Ombrophobia, Aku Benci Hujan!

19 Februari 2020   04:53 Diperbarui: 19 Februari 2020   07:02 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:steam.training.com

"Hujan mengingatkanku pada banyak hal, Wid," ia berkata seraya melempar pandang ke luar jendela, menatap butiran air yang berebut jatuh.

Sembari memutar-mutar pinggang cangkir, ia mulai bercerita tentang banyak hal. Tentang masa kecilnya yang bahagia. Yang bebas berlarian di tanah lapang saat musim penghujan tiba.

"Tidak ada yang melarangku bermain air hujan, Wid. Bahkan Ibuku tertawa lebar ketika melihatku pulang dengan baju basah, kotor dan tubuh dekil," bibirnya yang manis menyungging senyum.

"Kau tidak terserang batuk atau pilek bermain hujan-hujanan seperti itu, Gie?" aku memicingkan sebelah mata, sedikit. Ia tertawa.

"Hujan tidak pernah membuatku sakit, Wid," Nugie menatapku dengan sinar mata bercahaya. "Hujan malah menjadikanku sehat dan bahagia."

Ya. hujan memang tidak pernah membuatmu sakit, Nugie. Tidak pernah! Tapi tidak di senja yang naas itu. Ia telah menciptakan rasa sakit yang teramat dalam.

Hujan telah merenggutmu dariku!

Kau terserempet mobil Avanza yang melaju dengan kecepatan tinggi saat membimbingku menyeberang jalan menuju area parkir yang terletak di depan pertokoan seberang jalan.

Dan semua terlambat  Nyawamu tidak tertolong. Hujan telah membawamu pergi. Selamanya.

Tubuhku menggigil. Aku menggeram.

"Sepertinya dosis obat pemenang harus ditambah lagi," dokter berkacamata yang berdiri tidak jauh dari ranjangku memberi perintah kepada seorang pria berseragam abu-abu. Kemudian aku melihat sebuah jarum suntik ditusukkan paksa ke salah satu lenganku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun