Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel [3] | Goodbye Nightmare!

13 Desember 2019   18:12 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:16 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bag-3

Suatu Pagi di Ujung Koridor Kampus

-------

Ada tugas mapping yang mengharuskan Laqiuta berada di kampus pagi-pagi sekali. Ia berharap petugas perpustakaan datang lebih rajin dari dirinya. Ia membutuhkan beberapa buku untuk referensi.

Di ujung koridor ia berpapasan dengan seseorang.

"Selamat pagi, Laquita."

"Pagi, Ron!"

"Quit, bisa kita bicara sebentar?"

"Maaf, aku sedang terburu-buru."

"Cuma sebentar saja, kok."

Laquita terpaksa menghentikan langkah.

"Ada sesuatu yang penting, Ron?"

"Hm, tidak. Cuma ingin bertanya. Apakah Sabtu besok kamu ada waktu luang? Aku ingin mengajakmu nonton. Ada film bagus sedang tayang di cineplex 21."

"Oh, kukira minggu-minggu ini aku sangat sibuk, Ron. Maaf, ya," Laquita melanjutkan langkah. Ia sengaja menghindar. Ia tidak ingin terlambat menyelesaikan tugasnya.

Sementara Ron sepertinya belum puas. Ia masih ingin bercakap-cakap lebih lama dengan Laquita. Maka diam-diam ia mengikuti gadis itu.

Laquita bukan tidak tahu---ia sengaja berpura-pura tidak tahu---Ron tengah menguntitnya.

Laquita bersyukur  pintu perpustakaan sudah terbuka dan dua orang petugas sudah berada di sana. Ia melepas sepatu, mengisi buku daftar berkunjung, meninggalkan kartu anggota dan bergegas mendatangi rak-rak yang berderet rapi di sepanjang ruangan.

Setengah jam lebih ia sibuk memilih dan menyimak berbagai buku sesuai dengan yang dibutuhkan. Setelah dirasa cukup, ia berbalik menuju meja petugas, menunjukkan buku-buku yang dipinjamnya untuk kemudian mengambil kembali kartu anggota yang tadi ditinggalkan.

Agak tergesa ia mengenakan sepatu. Melirik arloji sebentar lalu melanjutkan langkah menuju ruang Fakultas Mipa.

Untuk sampai ke ruang kelasnya, ia harus kembali menyusuri koridor yang tadi dilewatinya. Suasana kampus masih sepi. Hanya satu dua mahasiswa sesekali berpapasan dengannya.

Di ujung koridor, ia dikejutkan oleh satu teriakan. 

"Quit!"

Laquita menelan ludah. Dia lagi. Sebenarnya ia ingin berpura-pura tidak mendengar panggilan itu. Tapi Ron sudah berlari menghadangnya.

"Ada apa lagi, Ron?" kali ini Laquita terpaksa berhenti.

"Kuharap bubar kuliah nanti kita bisa pulang bareng," Ron menatapnya penuh harap.

Laquita terdiam.

Tapi kemudian gadis itu memutuskan menggerakkan kepalanya. Menggeleng.

***

Deborah tertawa saat mendengar cerita Laquita mengenai diri Ron.

"Kukira cowok itu sudah lama menaruh hati padamu, Quit. Hampir setiap hari ia mencari tahu perihal dirimu."

"Lalu data-data apa yang sudah kau sampaikan padanya---mengenai aku?" Laquita menatap curiga sahabatnya.

"Yang simpel-simpel saja. Semisal...."

"Semisal apa?"

"Semisal, kau sudah memiliki pacar."

Kali ini Laquita yang tertawa. "Pasti ia patah hati mendengarnya."

"Eits, jangan salah, Quit. Ron type pejuang tangguh! Ia akan melakukan apa saja demi meraih keinginannya," Deborah menyela. Laquita seketika menghentikan tawa.

"Jangan menakut-nakutiku, Deb," Laquita memepet tubuh Deborah seraya menoleh ke belakang. Dan ia terkejut. 

Di ujung koridor dilihatnya Ron masih berdiri. 

Mengawasinya.

Bersambung....

***   

Kisah sebelumnya  1, 2

Malang, 13 Desember 2019

Lilik Fatimah Azzahra                        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun