Sesorean ini aku sudah merayu senja. Kubilang, aku ingin menempil rona jingga di wajahnya. Rona yang hendak kusapukan pada pias pasi kedua pipiku. Agar saat kita bertemu, tersamarlah nestapaku.
Sesorean ini aku sudah merayu-rayu senja. Kukatakan aku ingin meminjam seketip kenangan darinya. Kenangan itu akan kukirim lewat dilatasi waktu. Agar secepatnya ia sampai kepadamu.Â
Sesorean ini aku benar-benar merayu senja. Menghujaninya dengan senyum tiada berbilang. Tuk sekadar menghidupkan ingatan yang nyaris hilang. Bahwa aku ini sesungguhnya pernah ada. Bukan sekadar ilusi atau bayangan fatamorgana.
Sesorean ini aku sibuk merayu-rayu senja. Tapi senja sama sekali tak ambil muka. Ia sibuk menghias cakrawala yang luas membentang. Menggunakan remah rindu yang pupus sebelum berkembang.
***
Malang, 16 Januari 2019
Lilik Fatimah Azzahra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI