Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pawang Hujan

10 Agustus 2017   16:49 Diperbarui: 12 Agustus 2017   23:15 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukankah hujan turun itu atas kehendak Tuhan, Uti? Begitu kata Pak Guru agama di sekolah."

"Sudah. Le. Istirahat di kamarmu sana!" Simbah putri tidak menanggapi kata-kata Sugiman. Perempuan tua itu mulai ikut cemas. Gerimis turun kian rapat.

Dan benarlah. Suaminya, Mbah Satemin, yang  tengah duduk bersila berhadapan dengan sapu lidi berseru memanggil-manggil namanya.

"Nem! Cepat bantu aku!"

Perempuan tua itu bergegas menemui suaminya yang tampak mulai kewalahan menyingkirkan hujan yang mulai menari-nari.

"Tambahkan cabai kecilnya, Nem! Juga terasinya!" suara suaminya terdengar  panik. Painem, nama perempuan itu, kembali masuk ke dalam rumah, menuju dapur dan mengambil ubarampe  sesuai dengan perintah suaminya.


Kini ujung sapu lidi nyaris tak ada yang kosong.

Hujan pun mulai mereda. Langit kembali cerah.

Kedua suami istri itu bernapas lega. Mereka masuk ke dalam rumah beriringan.

Keringat dingin membasahi kening Mbah Satemin, laki-laki pawang hujan itu. Kalau sampai hujan turun dengan deras, habislah ia.

Bulan-bulan musim pengantin begini, ia memang terlihat sangat sibuk. Banyak warga yang kebetulan punya gawe minta pertolongan padanya. Dan biasanya, ia selalu sukses menjalankan pekerjaannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun