Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala Rindu Berlabuh dalam Pelukan Malam

17 Desember 2019   22:02 Diperbarui: 17 Desember 2019   22:06 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat perlahan pendar cahaya menghilang, aku rebah dalam pelukan malam. Pekat, sunyi dan sepi seolah mencibirku, lalu berkata, "Janganlah kau merindu dalam gelap! Itu, kan membuat hatimu runtuh, terjatuh dalam lamunan"

Malam pun kian sunyi, rambat bayang hitam menyusuri lorong hati yang kian buncah menahan rindu. Namun, kau tak kunjung datang. Lagi, aku hanya mampu berlabuh dalam pelukan malam, berselimut kelam.

Aku makin terjerumus dalam pelukan gelapnya malam. Di sana ku semakin yakin bahwa rindu tak lagi bertuan. Ibarat tungku yang kehilangan api, aku di sini sendiri berteman sepi dan genitnya suara jangkrik.

Sumedang, 17 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun