Apa kabar rindu? Masihkah engkau terbelenggu bayang hitam, selalu iringi setiap langkah kaki mungilmu. Hingga tak ada jalan untuk menyapa wajah yang selalu bersemayam dalam kalbu.
Apa kabar rindu? Masihkah engkau mampu memegang erat hati dan perasaan, meski gelombang samudera hancurkan batu karang, percikan kerikilnya menyayat wajah. Hingga cermin pun enggan tampakan diri.
Apa kabar rindu? Masihkah engkau setia terikat jarak dan waktu. Meski ujung belati bau amis darah isaratkan pesan, bahwa suatu saat  mampu mengoyak keteguhan segenap perasaan dalam hati.
Apa kabar rindu? Masihkah engkau menyapa jelaga malam. Gelap, sepi, hingga ujung belati setia yang tertancap di ulu hati tak tahu lagi jalan pulang.
Sumedang, 09 Desember, 2019