Aku tahu segala apa yang ada dalam tubuhmu adalah puisi, larik-larik aksara yang berserakan di relung hatimu belum semuanya kurangkai menjadi kata. Bukan ku tak mau, tapi sudut pandang kita dalam memaknai hidup sedikit berbeda
Bukankah telah berapa kali kukatakan, menjadi dewasa adalah tujuan utama, itu semua guna mencari jiwa agar mudah diberi nama, walau terkadang maknanya sedikit salah. Tapi percayalah, larik aksara yang kutitipkan di relung hatimu melampaui kisah sedikit resah
Hanya tentang sudut pandang, jiwa kita sampai detik ini tak mampu berlabuh dalam satu makna. Kini aku sudah tak biasa, kini aku sudah tak mampu merasa bahwa larik aksara diam-diam menyatu menjadi kata bersama diri di sela lara.
Kini, kucoba untuk berkaca pada diri yang sudah kehilangan kata-kata karena sudut pandang yang berbeda. Terpaksa ku berbagi cerita dengan kawan lama bahwa segenap asa dan rasa kutitipkan semua pada larik aksara yang ada pada relung hatimu. Bahwa aku, asa dan rasa adalah jiwa yang berserakan pada larik aksara penuh romansa.
Sumedang, 14 Oktober 2019