Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudut Pandang

14 Oktober 2019   22:17 Diperbarui: 14 Oktober 2019   22:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tahu segala apa yang ada dalam tubuhmu adalah puisi, larik-larik aksara yang berserakan di relung hatimu belum semuanya kurangkai menjadi kata. Bukan ku tak mau, tapi sudut pandang kita dalam memaknai hidup sedikit berbeda

Bukankah telah berapa kali kukatakan, menjadi dewasa adalah tujuan utama, itu semua guna mencari jiwa agar mudah diberi nama, walau terkadang maknanya sedikit salah. Tapi percayalah, larik aksara yang kutitipkan di relung hatimu melampaui kisah sedikit resah

Hanya tentang sudut pandang, jiwa kita sampai detik ini tak mampu berlabuh dalam satu makna. Kini aku sudah tak biasa, kini aku sudah tak mampu merasa bahwa larik aksara diam-diam menyatu menjadi kata bersama diri di sela lara.

Kini, kucoba untuk berkaca pada diri yang sudah kehilangan kata-kata karena sudut pandang yang berbeda. Terpaksa ku berbagi cerita dengan kawan lama bahwa segenap asa dan rasa kutitipkan semua pada larik aksara yang ada pada relung hatimu. Bahwa aku, asa dan rasa adalah jiwa yang berserakan pada larik aksara penuh romansa.

Sumedang, 14 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun