Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Doa

14 Oktober 2019   13:43 Diperbarui: 14 Oktober 2019   20:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: imagez.co

Kerumunan lanceng rubung kepala
Menggigit sekuatnya
Tetap tak berasa
Lanceng terima nasib
Sengatanya hanya bahan tawa

Ketika kobra di depan mata
Takutmu tak terkira
Pada kesakitan atau kematian
Terusik lalu mendera

Air bah menghanyutkan
Tsunami menenggelamkan
Korban berjatuhan
Doa kerumunan lanceng selalu diterima

(Sungai Limas, 14 Oktober 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun