Ketika kuingat lagi, ranting patah itu bukan karena teriakan rubah
Atau hujan deras membasah
Jatuhnya patah-patah berserak pada tanah basah
Bukan resah untuk harapaan menipis melemah
Dia, mencoba meniti ujung ranting sambil sembunyi
Takut diejek disakiti berkali-kali
Dendam pernah direndahkan tak pernah dihargai
Siang malam berjuang panjat ranting lapuk tak disadari
Malam semakin larut, dia masih mencari-cari
Menatap tajam pada ranting tersisa
Sementara embun mulai jatuh
Menandakan malam mulai berganti pagi
Ranting rapuh tak kuasa mengelak
Dia, berikan kepercayaan sepenuhnya pada ranting tersisa
Hanya satu yang dia pinta
Semoga ranting rapuh tak pernah jatuh lagi
(Sungai Limas, 15 April 2019)