Kau bilang sembilu menyayat luka. Faktanya, hanya sebuah prasangka. Resah nuranimu bicara di ruang mata. Faktanya, tak sisakan deraian air mata.
Bibirmu berujar cukuplah rasa di hati. Faktanya, kau tetaplah mencari. Egomu berbelok arah menanti. Faktanya, egomu tetap bertransformasi.
Jiwa tegarmu bereksplorasi di bibir malam. Faktanya, jiwamu cari cahaya di celah temaram. Tabahmu kais serpihan cobaan. Faktanya, tetap tersedu di ujung malam.
Semangatmu lenyap berdilatasi sendu. Faktanya berefleksi tabah membatu. Matamu berkaca di sudut pilu. Faktanya, mampu kejar asa melaju.
(Sungai Limas, 4 Maret 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!