Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secarik Kertas

14 Februari 2019   07:59 Diperbarui: 14 Februari 2019   09:23 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesak menyelimuti palung hati, manakala kuraih secarik kertas dari tangan lemahnya. Degup jantungku berkejaran terengah menerima.

Secarik kertas dia serahkan di ujung hidupnya. Bergetar dan tertiup angin desah nafasnya. Perlahan ruang matanya menyempit, di ujung bibir berucap kalimat penutup.

Cairan bening hangat menjalar dari sudut mataku, kulepas kepergiannya dengan iringan do'a. Secarik kertas menjadi saksi bisu.

Tepat satu tahun kepergiannya, kubuka kembali lipatan kertas putih bertuliskan tinta pudar. Mencurahkan segenap nuansa hatinya, ada hilang kata di ujung paragraf. Tinta hitam terpendar ke segala penjuru.

Kueja pelan di setiap abjad, tersusun rapi di segala rupa. Memaknai tiap perjumpaan kita hingga menyusup syahdu ke rongga jiwa.

Setiap kalimat tertutur manis, bait demi bait selaksa asa. Mengantarkan kisah ke penghujung musim hujan silam. Tertulis jelas di secarik kertas lusuh

Aduhai, mataku berbayang pandangi abjad. Cerita dirinya di masa silam, dan pesan wasiat buat putra kami. Tak sanggup lagi mataku menyusuri setiap kalimat.

Selalu terbayang di ruang mata, di ujung hari imamku meregang nyawa. Bayangannya selalu datang menjelma berikan isyarat cinta takkan pudar.

Imamku pulang di tengah lara. Mataku berkaca, basahi secarik kertas.

(Sungai Limas, 14 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun