Syahdan, Nasruddin Hodja yang meninggal kurang lebih pada abad 13 sedang menunggu menunggu yaumul kiamat. Sang Mullah yang hobi bercanda, di alam kubur sekali waktu menanyai pada ruh yang baru tiba,
"Assalmu'alaikum wa rahmatullhi wa baraktuhYa Ahli Kubur."
"Wa'alaikumussalm wa rahmatullhi wa baraktuh Ya Ahli Kubur"
"Ya Sahabat, kain kafanmu baru, jam berapakah engkau dikubur?"
"Ya Hodja engkau memang suka bercanda. Mana mungkin saya pakai jam tangan di sini? Dan lagi mana mungkin saya bisa lihat jam sementara mata saya merem sejak kematian"
"Lantas, Ya Sahabat tanggal berapa engkau meninggal?"
"Ya Hodja, andai saja aku membawa undangan tahlilan satu hari kematianku"
"Kau memang suka bercanda sahabatku, kiranya dari manakah engkau berasal?"
"Dari tanah kembali ke tanah Ya Hodja"
"Maksudku kenapa engkau cekikikan begitu? Mbok ya kalau ketawa-ketawa sekalian"
"Ya Hodja, aku sudah nahan ketawa dari tadi. Wah gawat kalau saya cekikikan apa lagi ketawa, kalau kedengaran di luar sana dikira suara setan"