Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dinda

25 Agustus 2021   12:25 Diperbarui: 25 Agustus 2021   12:34 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinda, dokpri Eko irawan

Buat Dinda. Terima kasih. Kau mengerti aku. Temaniku lalui gundah. Merintis setapak sepi. Kau selalu ada, saat hidup bagai malam. Gelap tak berbintang.

Bukan salah atau benar. Rasa ini bagai air. Penyembuh dahaga. Diujung patah hati. Tak pedulikan apa. Untuk mencari apa. Tapi ada. Tumbuh bagai benih. 

Menemukanmu itu indah. Waktu menghias canda dan selisih. Bertahan untuk saling isi. Ruang ruang galau. Tak mau lepas, tak bisa dipisah.

Tapi harus bagaimana. Kau sudah membawaku dalam mahakarya. Panggung penuh damai bersama ikan ikan. Penuh harap dalam penantian. Kau ada, tapi tak pernah kumiliki.

Rasa ini tak salah. Hanya salah waktu. Salah tempat. Tak bisa dihentikan. Tapi tak bisa diteruskan. Sama sama sakit. Sama sama tak berkutik. Hanya bercinta dalam peraduan khayal. Ada tapi tiada.

Dinda, engkau sudah temaniku. Aku ada untukmu. Dalam setiap malam menunggumu. Menantimu. Kau ada disana. Tapi kau tak ada dalam genggaman kasihku. Bertahan untuk kehampaan.

Malang, 25 Agustus 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun