Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dialog Bisu di Ujung Malam

16 Januari 2021   21:49 Diperbarui: 16 Januari 2021   22:02 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih seputar sendiri. Dari detik ke detik. Dari pagi hingga malam lagi. Terulang. Berputar. Seperti planet, kelilingi matahari. 

Menunggu dalam lelah. Sakit tak terobati. Saat semua telah pergi. Sendiri, merenung nasib. Disini. Dalam sepi tak bertepi. Sepi tanpa akhir. Sepi dalam dialog bisu diujung malam.

Sungguh rugi hanya menunggu. Itupun tak pasti. Tak jelas. Tak berbekas. Hanya tapak tapak kepalsuan. Yang tiada diakui. Untuk apa. Untuk siapa. Untuk berapa lama.

Bicara denganmu. Sudah tamat. Dialog yang merugi. Hanya debat kusir. Bertabur umpatan. Dihias dendam. Diwarnai amarah. Untuk menang palsu. Kalah yang rugi. Tanpa solusi.

Lebih baik diam. Doa. Ini tak mungkin selamanya. Sudah tak ada rasa itu. Semua hanya palsu. Yang tiada arti. Untuk apa dipertahankan? Tambah saling menyakiti. Hidup sia sia dan merugi.

Dialog bisu diujung malam. Semoga berarti. Untuk menyambut esok. Lebih baik. Bersama cerahnya pagi.

 

Malang, 16 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun