Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jembatan Bambu

28 Desember 2020   23:25 Diperbarui: 29 Desember 2020   11:13 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan bambu, dokpri Eko Irawan

Jembatan bambu. Menuju sawah. Diseberang. Kelahan harapan. Bertanam padi. Untuk hidup. Dan terus hidup.

Inilah makna jembatan bambu. Tak begitu penting, melompat pun bisa. Tapi berarti. Seperti antara aku dan dirimu.

Harus ada jembatan hati. Agar kita tak jalan sendiri sendiri. Entah aku yang kesana. Atau kamu yang kesini. Lewati jembatan hati.

Tak bisa saling tebak. Saling terka. Hidup bukan teka teki. Salah tafsir, fatal. Salah sangka, bahaya. Karena tak terjembatani. Jadi terjebak prasangka, yang tak pasti. 

Melihatku, kamu bisa salah. Bisa terilusi. Bisa Fatamorgana. Bisa salah Persepsi. Begitu pula aku, padamu. Semua harus terhubung. Komunikasi tersambung. Dengan bicara langsung.

Jembatan bambu yang sederhana. Membantu kita kesana. Untuk bicara. Ini jangan diremehkan. Karena cinta itu ada. Diantara kita. Ada aku. Ada kamu. Bukan sendiri. Tapi harus terjembatani. Dengan kasih. Dengan tulus. Tanpa prasangka.

Datanglah wahai cinta. Seiya sekata. Merdu satu nada. Bersatu dalam Berdua. Dalam temu dan bicara. Tak perlu tunda. Ada kendala, bahas secepatnya. Jembatan hati harus ada. Diantara kita.

Malang, 28 Desember 2020

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun