Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Menghargai Pahlawan dengan Museum

10 November 2020   08:54 Diperbarui: 10 November 2020   09:01 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri museum Reenactor Ngalam

Ada Barang Relic

Selain koleksi replika, museum ini juga menyajikan barang asli sumbangan dari rumah yang dahulu digunakan sebagai markas komando gerilya kota di malang sekitar tahun 1948. 

Kapten Sumitro, komandannya pernah duduk di kursi di foto diatas. kapten Sumitro ini terakhir berpangkat jendral dengan jabatan sebagai menkopkamtib era Presiden Soeharto. 

Selama menjadi komandan gerilya di sumbersari, beliau memakai nama Samaran Tasrip. Apa aja barang Reliv di museum Reenactor? Monggo berkunjung ke sana.

Museum Reenactor, cara menghargai Pahlawan

Apa yang disajikan di museum ini, adalah pengejawantahan menghargai pahlawan bangsa. Kita harus bangga pada mereka. Jika waktu itu mereka jadi generasi rebahan, sudah habis bangsa ini jadi sapi perah penjajahan. Mereka taruhan hidup mati agar kita sekarang hidup enak seperti sekarang. 

Masak kita melupakan begitu saja jasa orang orang yang telah memberikan hidupnya untuk kemerdekaan. Malu dong. Museum Reenactor adalah sumbangsih pada pahlawan. Sekarang Mana sumbangsihmu Bung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun