Mohon tunggu...
Eko SumantriS
Eko SumantriS Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya dilahirkan dari keluarga sederhana pada tanggal 24 Agustus 1996 dengan nama orang tua Maman Suryaman dan Siti Rayanti. Saya memiliki satu orang kakak bernama Sumiarti. Saya tinggal di jl. Veteran Rt05 Rw02 Kel. Ciseureuh Kab. Purwakarta. Saya termasuk orang yang suka dalam keadaan sepi karena pada kondisi tersebut saya bisa berpikir lebih dalam menghasilkan suatu karya. Saya suka kegiatan berakting, bernyanyi, menulis puisi, berenang. Saya sangat suka konten atau topik yang bertema horor.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Jalan Veteran

18 Juni 2022   20:25 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keceriaan yang sedang tergambar pada raut wajahnya

Keceriaan yang sedang menari nari

Kicauan terdengar dari suara bayang

Bayang yang selalu menemaninya

Tubuh terlapis kain muslim

Beranjak pergi menjejak jalan surga

Tak sadar genggaman terlepas dengan memaksa

Hingga tragedi jalan veteran datang melanda

Cairan berwujud merah

Melapisi wajah polosnya

Lalu bercucuran dari setiap lubang dikepalanya

Yang menjadikan dia terbaring tak berangan

Tubuh kini terkujur kaku

Berpelukan kitab surganya

Berharap tuhan berikan kesempatan

Menjadikan hidup lebih sempurna

Terjatuh tak sadarkan diri terjadi

Pada bayang dengan suara suci

Ramai orang mengeluarkan anaknya

Dari salah satu bola yang menduduki tangan kecilnya

Suara asing terdengar di setiap jalan

Menjemput anak yang terguyur cairan merah

Membawanya dengan penuh harap dan doa

Betamu datang rumah bersama

Sementara ditempat tragedi riuh amarah mereka

Melihat tragedi di jalan veteran

Ada yang menggali jalan hitam dilapisi putih

Membungkus tanggis membawa pergi

Rumah bersama tak sanggup menerimanya

Waktu berjalan bersama doa

Temani wujud yang tak sempurna 

Bersama nyawa menjadi taruhannya

Detak Waktu terus berjalan

Hingga tempat harapan tiba

Suara benda berputar kencang

Membawa pergi ke tubuh kecilnya

Alunan do`a terus berjalan

Berharap dapat membawa dalam dekapannya

Bayang putih berucap indah

Membawa berita iringi sujud syukurnya

Kesadaran telah membangunkannya

Wajah polos menutupi kehilangan

Membuat kesusahan dengan harinya

Temani bersama dalam hidupnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun