Dilema,
Ketika pintu-pintu toko perlahan digeret ditutup
Senafas dengannya pelapak mulai menggulung dagangannya
Terlihat di langit Jakarta yang sudah setengah mengantuk
Di kejauhan rembulan malu-malu bersembunyi dibalik hitamnya langit
Sedikit mendesah, hembusan udara kering Jakarta seakan berbisik
Pulanglah ada yang lain menggantikanmu
Jakarta tentang kamu yang fana, selamanya dia akan hidup
Jika di malam kelabu ini aku bisa pergi bersamamu
Pergi ke dalam gemerlap kota menghabiskan sisa malam
Memacu hasrat lalu berhenti ketika nafas tersisa sepenggal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!