Mohon tunggu...
EKI WIRATAMA PUTRA
EKI WIRATAMA PUTRA Mohon Tunggu... Pegawai Swasta, Mahasiswa

Saya adalah orang yang pekerja keras, simple, dan tidak banyak bicara. Saya juga sedang menempuh pendidikan Universitas Mercu Buana NIM saya adalah 41322110039

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Upaya Pencegahan Korupsi di Sektor Pelayanan Publik menurut Anthony Giddens

2 Juli 2025   22:56 Diperbarui: 2 Juli 2025   22:56 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka menyarankan agar sistem teknologi dalam tata kelola publik diaudit secara etis, termasuk algoritmanya (algorithmic audit ethics).  Ini merupakan perluasan dari audit etika yang sekarang menyasar sistem digital, bukan hanya manusia.

  • Virginia Eubanks

Virgina Eubanks merupakan seorang ahli yang mengkritik sistem teknologi pemerintahan (misalnya, algoritma penyaluran bantuan sosial) yang tidak transparan dan diskriminatif.  Ia menekankan pentingnya etika dalam penggunaan teknologi publik.  Tanpa modalitas etika berbasis teknologi, sistem digital pemerintahan bisa menimbulkan bentuk baru dari "korupsi struktural" seperti diskriminasi algoritmik.

 Pada initinya, organiasi intenasional dan ahli tersebut menekankan pentingnya mempertimbangkan etika dalam pengembangan dan penerapan teknologi dalam pemerintahan untuk mencegah korupsi, termasuk mengaudit tidak hanya tindakan manusia tetapi juga sistem digital itu sendiri.

 

 

 

Contoh Implementasi di Indonesia

Sistem pencegahan korupsi yang efektif memerlukan integrasi antara etika publik dan teknologi. Etika publik tanpa dukungan teknologi bisa lemah dalam implementasi, sedangkan teknologi tanpa dasar etika berisiko menimbulkan ketidakadilan baru.

Berikut beberapa contoh implementasi di Indonesia:

 - SPAN LAPOR: Sistem pelaporan pengaduan publik online.

- SIRUP dan LPSE: Sistem pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun