Selalu saja ada yang mengganjal di hatiku. Kekesalan yang dari tahun ke tahun belum juga punah.Â
Amarah membuat diriku makin tidak berdaya, tak ada lagi tutur lembut seperti dulu.
Aku kecewa, sangat kecewa, bahkan berkali-kali aku menangis.
Tapi memang tangis sekeras apapun tidak akan mengubah keadaan.
Aku tak tahu harus bercerita pada siapa, semua orang selalu menyarankanku untuk ikhlas.
Ikhlas tak semudah yang dikatakan, bukan?
Aku benar-benar tidak ikhlas dengan apa yang terjadi.
Lalu menyalahkan diri sendiri dalam waktu yang lama.
Merenung, terdiam dan tak peduli lagi dengan keadaan.
Aku tak lagi berusaha, karena usahaku yang kedua pun hasilnya sama.
Aku telah kecewa lagi.