Mohon tunggu...
Cerpen

Resensi Cerpen "Secangkir Kopi Pagi"

15 April 2019   17:17 Diperbarui: 15 April 2019   17:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Identitas Buku


Judul Cerpen : Secangkir Kopi Pagi
Pengarang : Irfan Hasibuan
Penerbit : lakonhidup.com
Cetakan : ke-7 Tahun 2019

Pendahuluan


Pada cerpen ini terdapat seseorang yang bernama Fadli. Fadli adalah seorang lali-laki penikmat secangkir kopi, dimana ia memiliki istri yang bernama Afifah. Suatu hari mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan afifah harus kehilangan ingatannya. Afifah hanya mengingat orangtuanya.

Fadli berusaha keras untuk mengebalikan ingatan afifah dengan mencari foto pernikahan mereka tapi sayang tidak ada foto pernikahan ataupun foto kenangannya. Afifahpun bergegas meninggalkan rumah Fadli dan kembali kerumah orang tuanya. Fadli mencegah Afifah pergi tapi Afifah ngotot untuk pergi. Afifah pergi dengan mengendarai mobil. Fadli sempat cemas memikirkan afifah yang mengendarai mobil sendirian.

Di perjalanan afifah mengalami kecelakaan. Tak lama kemudian afifah menelepon fadli, dengan spontan fadli mengangkatnya tapi yang didengar bukan suara afisah melainkan suara perawat Rumah Sakit. Fadli pun bergegas menuju Rumah Sakit. Afifah mengalami benturan keras dikepalanya yang harus dioperasi pada saat itu juga. Kekalahan menuntun fadli kegetiran. Afifah, istri yang sangat fadli cintai mengalami amnesia yang berat dan membuat fadli harus bekerja keras untuk memulihkan ingatannya kembali.

Singkat cerita di teras rumah fadli menikmati setiap detik waktu yang berdentang fadli menyeruput kopi yang sangat digemarinya dan menunggu kepulangan istri tercintanya. Lamuna demi lamunan Afifah datang dengan mengatakan, "Aku ingat semuanya", sambal membawa foto pernikahan Fadli dengan Afifah.

Kelebihan
Cerpen ini sarat akan makna, jika direnungkan dengan baik akan membuat pembaca terbawa perasaan, bahkan mungkin bias sampai menangis. Terutama saat Fadli harus berusaha keras memulihkan ingatan istri tercintanya.

Kekurangan
Adapun kekurangan dari cerpen ini, pada ending (akhir) cerita kurang jelas, dimana dijelaskan apakah afifah benar-benar mengalami benturan keras?, dan bagaimana perhatian fadli saat afifah dirawat. Ceritanya hanya selesai setelah fadli pulang dari Rumah Sakit dan afifah bergegas pulih. Hal tersebut membuat pembaca penasaran dan merasa digantungkan.

Kesimpulan
Cerpen ini merupakan bahan yang dapat kita renungkan, belajar dari ketabahan dan kesabaran Fadli dimana ia selalu berusaha keras memulihkan ingatan Afifah yang mengalami Amnesia karna kecelakaan.

Cerpen ini juga memberi kita pelajaran bahwa sebelum melakukan apapun ada kata yang harus kita sertakan yaitu bacaan "Basmallah". Meskipun akhirnya cerita masih kurang jelas, namun runtutan cerita ini membuat pembaca tercenggang.

Saran

Cerpen ini sangat menarik apabila dijadikan sebuah film.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun