Mohon tunggu...
Eka MP
Eka MP Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis - Blogger

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Merindu Berkah Ramadhan

16 April 2021   21:44 Diperbarui: 16 April 2021   21:46 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase -- ilustrasi pribadi

Kumandang adzan Maghrib mengiringi mentari beranjak pergi di ufuk barat. Seteguk air  menghapus dahaga puasa sehari tadi. Dalam seteguk air terdapat keberkahan dan pahala bagi setiap insan yang berlelah-lelah puasa karena perintah Rabb-nya.

Kenikmatan Sederhana

Manusia pada hakekatnya hanya hamba yang diminta patuh dalam iman. Kebaikan apapun yang dilakukan akan kembali pada insan itu sendiri. 

Mengekang hawa nafsu melatih diri untuk tak menghamba pada duniawi.  Selain janji pahala dan ampunan dosa Ramadhan menjadi ajang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. 

Melatih diri selama sebulan untuk menjadi insan yang lebih baik lagi di hari-hari selanjutnya setelah Ramadhan. 

Ritual Ramadhan yang Dirindukan

Setiap hari umat muslim menjalankan ibadah. Namun saat Ramadan tiba ibadah yang biasa menjadi luar biasa. Entah mengapa bahkan saat sholat pun terasa berbeda. 

1. Mengaji

Bagi umat islam mengaji menjadi ibadah harian. Al Qur'an adalah pedoman hidup bagi setiap muslim. 

Saat melakukan tadarus bersama-sama di bulan Ramadhan ada aura berbeda yang senantiasa membuat dada terasa sesak. Tiap lantunan ayat suci seolah mengingatkan akan dosa yang selama ini diperbuat.

Pun harapan untuk selalu bertobat. Menjauhi rasa putus asa karena bertumpuknya dosa. Manusia sumber kesalahan, karena memang demikianlah fitrahnya. Saat bulan Ramadhan inilah saat terbaik bertobat dan memohon ampun. 

2. Sholat Tarawih

Sholat istimewa, hanya bisa dilakukan saat bulan Ramadhan saja. Berjamaah di masjid bertemu orang-orang yang biasanya sulit untuk bertemu. Menjalin kembali tali silaturahmi. 

Iya, saya sering bertemu dengan beberapa jamaah yang hanya bisa ketemu setahun sekali meski kami tinggal di komplek yang sama. Namun kesibukan menghalangi pertemuan. 

Saat shalat tarawih berjamaah inilah saat mengenal kembali tetangga kita. Tentu saja ibadah harus prioritas ya. Jangan sampai saat ceramah justru dipakai untuk mengobral.

Apalagi sampai membicarakan orang lain alias ghibah. Duh, jauh-jauh deh. Percuma kan puasa seharian kalau pahalanya gugur karena asyik bergosip?

3. Buka puasa bersama

Acara buka puasa bersama juga menjadi ajang untuk bertemu teman atau sanak saudara yang sulit ditemui di luar bulan Ramadhan.

Melepas rindu sambil makan bersama jadi hal yang saya nantikan setiap Ramadhan tiba. Momen bersama teman dan keluarga ini memberi kenangan indah bagi saya. 

Tapi... Iya, selalu ada tapinya. Buka puasa bersama jangan sampai membuat lalai pada ibadah lainnya. Terutama sholat baik wajib maupun tarawih. 

4. Itikaf di Masjid

Sepuluh hari terakhir Ramadhan selalu menjadi hari yang dinanti. Waktu-waktu untuk itikaf merupakan ujian bagi kesabaran. 

Waktu-waktu menjelang Idul Fitri dimana banyak godaan untuk mengerjakan hal-hal lain seperti mempersiapkan hidangan lebaran atau melakukan perjalanan pulang kampung. 

Inilah saat terbaik mendekatkan diri kepada Illahi. Berdiam d masjid khusyuk larut dalam dzikir. Menjauhi duniawi. 

Waktu berkontemplasi. Mengenal diri sendiri. Muhasabah diri dengan sejujurnya. Berkomunikasi langsung pada Sang Khalik yang berkuasa membolak-balikkan hati manusia. Memohon agar selalu dikuatkan dalam iman. Menjadi insan yang lebih baik lagi dalam urusan akhirat dan juga dunia. 

Sungguh terlalu banyak hal yang dirindukan dari Ramadhan. Bulan penuh keberkahan dan ampunan. Tak ingin bulan ini segera berlalu.

Mumpung masih di awal Ramadhan, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Raih kemenangan yang dijanjikan. Bukan dengan lalai dan bersenang-senang tetapi dengan berlomba dalam kebaikan. Istiqomah dalam kesungguhan. 

Salam

Eka MP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun