Sekitar bulan Maret 2025, Universitas Stanford menawarkan kursus koding gratis secara daring di media sosial. Kursus itu bernama Code In Place yang beralamat di https://codeinplace.stanford.edu. Di sana disebutkan bahwa siapapun boleh ikut dengan usia minimal 16 tahun. Pemula atau orang tanpa latar belakang koding maupun ilmu komputer pun diperbolehkan ikut. Tidak ada prasyarat pengetahuan apapun untuk mengikuti kursus tersebut. Hal inilah yang menjadi ketertarikan saya untuk mengikuti kursus tersebut.
Kursus koding tersebut dilaksanakan selama kurang lebih 8 minggu dari pertengahan April hingga awal Juni 2025, termasuk membuat proyek akhir.
Berikut adalah 5 poin penting yang menjadi pemahaman (insight) bagi saya setelah mengikuti kursus koding daring tersebut :
1. Rasa ingin tahu (curiosity)
Saya penasaran dengan koding dan ingin mencobanya. Terlebih dalam kursus yang ditawarkan tersebut, disebutkan bahwa belajar koding itu menyenangkan. Menyenangkan seperti apa? Apakah belajar koding bagi pemula seperti saya juga bisa menjadi menyenangkan ?
Hal menarik saya alami saat akan mendaftar kursus. Kami diharuskan untuk menuliskan tiga baris kode untuk bisa menggerakkan Karel Si Robot di dunianya. Jika tidak berhasil, maka saya tidak bisa mengklik tombol submit untuk bisa mendaftar. Padahal ini sebelumnya sudah pernah saya lakukan di tutorial, namun dengan cara drag and drop. Cukup mudah. Sekarang tinggal di tulis kodenya. Namun tidak kunjung berhasil walaupun kode tersebut sudah ditulis berulang kali. Apa yang salah? Pikir saya. Apa saya harus gagal mendaftar? Saya lihat lagi tutorialnya. Mungkinkah tiga baris kode itu harus diindentasi?. Saya coba indentasi dan klik run. Karel pun bergerak sesuai baris kode yang dituliskan. AHA! Jadi begitu caranya, pikir saya. Kesalahan ini terus saya ingat, sehingga saat kursus sudah berjalan saya selalu melakukan indentasi untuk menuliskan satu blok kode. Ini adalah momen AHA pertama saya saat menulis kode.
Setelah kursus dimulai, ternyata belajar koding itu menyenangkan. Karena diberikan dengan metode yang berbeda. Tantangan dan kesulitan tentu saja ada. Namun, rasa penasaran dan minat saya untuk mempelajari koding, memotivasi saya untuk terus mengikuti kursus hingga tuntas.
Hal yang saya pelajari dari poin ini :
Menumbuhkan rasa ingin tahu dan menarik minat siswa pada mapel apapun yang dipelajari adalah penting (krusial). Karena itu yang akan memotivasi mereka untuk mau mempelajari mapel tersebut hingga tuntas.
2. Kesalahan sebagai umpan balik (feedback)