Mohon tunggu...
Eggy Rokhmatulloh
Eggy Rokhmatulloh Mohon Tunggu... Guru SD Hikmah Teladan Cimahi

Antusias dengan buku dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koding Yang Bermakna, Berkesadaran Dan Menyenangkan

17 September 2025   13:04 Diperbarui: 17 September 2025   13:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pemula dalam membuat koding, tentu saja saya membuat banyak kesalahan saat mengerjakan latihan maupun tugas yang diberikan. Di Code In Place kami diberi umpan balik untuk memperbaiki kode kami. Ada terminal yang memberitahu kami di baris ke berapa kode kami memuat kesalahan. Dan kami diberi kesempatan tanpa batas untuk terus memperbaiki kode kami sampai memperoleh hasil yang sesuai dengan latihan/tugas yang diberikan. Tugas diberi centang hijau sebagai tanda kami sudah mengerjakan dengan benar.

Hal yang saya pelajari dari poin ini :

Jangan memberi nilai pada latihan/tugas yang diberikan pada siswa. Sebaliknya, beri umpan balik pada siswa dimana letak kesalahan yang mereka buat dan bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut. Saya pernah berada di posisi sebagai siswa. Nilai - nilai yang kecil, yang diberikan saat latihan soal, membuat saya berpikir bahwa pelajaran ini sulit dan tidak memotivasi saya untuk menyenangi pelajaran tersebut, apalagi berminat untuk mendalaminya.

Jika umpan balik yang diberikan, siswa paham dimana letak kesalahan mereka dan bagaimana cara memperbaikinya. Walaupun mereka tahu pelajaran itu sulit, tapi mereka sadar bahwa guru hadir untuk mendukung dan membimbing mereka. Ini cikal bakal yang membuat mereka memiliki pola pikir bertumbuh. Karena tidak dinilai, mereka tidak akan memiliki pola pikir ada pelajaran yang bisa dan tidak bisa mereka kuasai. Semua pelajaran bisa dikuasai sepanjang kita tekun dan rajin berlatih.

3. Komunitas belajar yang sangat mendukung

Pernah mengalami kode yang dibuat tidak pernah sesuai dengan hasil yang diharapkan? Sering. Dan saya tidak mengalaminya sendirian. Peserta yang lain juga banyak yang mengalaminya. Karena itu, di Code In Place, ada forum umum dan forum kelompok yang fungsinya mendiskusikan hal apapun terkait dengan kursus, termasuk bila peserta mengalami hambatan saat membuat kode. Dan selalu ada yang membantu baik itu guru kepala (Head Teacher), asisten guru (Teacher Assistance), ketua kelompok (Section Leader) maupun peserta lainnya yang sudah berhasil menyelesaikan kode. Kita diberi tahapan cara membuat kode, bukan diberi kode nya secara langsung. Jadi yang membuat kode tetap kita, agar kita bisa menemukan pemahaman (insight) sendiri dan memperoleh  momen AHA saat bisa menyelesaikan kode sendiri. Inilah yang membuat peserta termotivasi untuk terus menyelesaikan kode-kode di latihan/tugas berikutnya hingga tuntas.

Selama enam minggu kami diharuskan untuk mengikuti zoom meeting dengan kelompok belajar kami, yang pesertanya dari berbagai negara, untuk membahas topik minggu itu dan menyelesaikan kode secara kolaborasi. Saat kami membuat kode bersama, masing-masing dari kami memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyelesaikan kode. Hal ini menjadi keunggulan bagi kami saat berkolaborasi untuk menyelesaikan kode, karena bila ada baris kode yang salah bisa langsung diketahui dan diperbaiki saat itu juga. Berbeda dengan saat kami harus menyelesaikan kode seorang diri, bila ada kesalahan yang terlihat di terminal kami harus berpikir sendiri untuk mencari solusinya. Selain itu kami sendiri juga yang perlu meneliti kembali baris demi baris kode yang kami buat agar yakin tidak ada lagi kode yang salah sebelum kode tersebut dijalankan.

Hal yang saya pelajari dari poin ini :

Kolaborasi itu penting agar bisa memecahkan masalah secara berkelompok. Ada soal yang bisa dipecahkan secara individu, ada pula yang perlu dipecahkan secara berkelompok. Dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari, permasalahan itu tidak bisa dipecahkan secara individu. Kolaborasi diperlukan agar masalah yang ada bisa ditelisik dari berbagai sudut pandang sehingga diperoleh solusi yang adil untuk semua pihak. Kolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan soal di kelas merupakan miniatur untuk hal tersebut.

4. Mengasah pola pikir bertumbuh

Saat saya membagikan perihal kursus Code In Place ini di grup WA, agar yang lain juga tertarik untuk mengikutinya karena kursus ini gratis, salah seorang anggota grup ada yang berkomentar, “Wah, bahasa pemrograman Python mah sulit.” Saya yang sudah terlanjur mendaftar kemudian berpikir, “Oh, sulit ya. Apa sebaiknya saya batalkan?”. Itu pola pikir tetap. Saya harus ganti jadi pola pikir bertumbuh. “Pelajari dasar-dasarnya dulu. Semua pasti dimulai dari hal yang mudah. Saat sampai pada hal yang sulit, saya sudah siap.” Saat Code In Place ini ditawarkan di media sosial, di sana disebutkan bahwa peserta tertua tahun lalu berusia 89 tahun. Saya yang usianya jauh lebih muda dari itu, kemudian berpikir, “Masa kalah, iya kan?!” Jadi saya putuskan untuk maju terus. Dan apa yang terjadi?, kesulitan demi kesulitan saya temui. LOL! 😊. Bahkan setelah saya diskusikan kesulitan saya di forum umum, saya diberi tahapan-tahapan untuk menyelesaikan kode tersebut, namun saya belum dapat pemahaman (insight) juga. Dan seperti yang disarankan oleh Code In Place, to avoid burnout, take a break!, saya mengambil jeda untuk beristirahat. Saat saya menjauh dari koding, beristirahat maupun mengerjakan aktivitas yang lain, otak saya mulai memproses dan ide-ide untuk menyelesaikan kode pun mulai bermunculan. Bisa jadi saya tidak menggunakan logika yang tepat. Saat saya coba ide tersebut satu persatu, akhirnya centang hijaupun muncul, saya berhasil memperoleh kode yang tepat. AHA! Jadi begini cara penyelesaiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun