Mohon tunggu...
Eggy Armand
Eggy Armand Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Penuh Cita-Cita

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menuju Tanah Haram

3 Januari 2012   04:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muslim mana yang tak ingin berkunjung ke Tanah Haram? belasan hingga puluhan juta pun akan dipenuhi demi menggapai harapan yang muncul dari hati terdalam. Kekuatan iman ini bisa membuat dunia seperti berhimpitan, jarak ribuan kilo ini dapat ditempuh dengan hanya tekad kuat. Ya, tekad yang sangat kuat. Orang yang oleh pemerintah dimasukan kategori miskin pun sudah banyak yang telah mencium Hajar Aswad di Masjidil haram. Lalu mengapa AKU tidak???

Sebagai seorang mahasiswa yang masih harus terseok-seok berusaha membiayai kuliah dan hidup sehari-hari, antara bisa makan esok hari dan bisa menabung untuk keperluan menyelesaikan studi, kenapa tidak mempunyai tekad kuat. Setidaknya ini harus AKU mulai sedari kini, menabung bekalku setelah mati. Menabung untuk keberangkatanku ke Tanah Haram.

Sebagai lulusan program IPA di madrasah aliyah, kekuatan hitungan perencanaan itu sudah kukonsep matang, dengan menyisihkan hanya Rp 100.000 saja dalam satu bulan, aku bisa mengumpulkan Rp 1.200.000 dalam waktu satu tahun. Jika untuk naik haji dibutuhkan biaya Rp 35.000.000 maka rencana naik haji akan kulaksanakan dalam kurun waktu sekitar 30 tahun. Cukup lama memang, namun setidaknya jika umurku kini 21 tahun, insya Allah AKU akan naik haji di usia 51 tahun, masih cukup kuat pikirku, semoga Allah masih mengizinkan aku hidup.

Atau bila kita punya rencana jangka pendek, dengan menunaikan Umrah 9 hari dengan kisaran biaya Rp 15.000.000 aku dapat menunaikan umrah dalam kurun waktu 12 tahun ke depan. itu berarti saat aku berusia 33 tahun, umur yang masih cukup dibilang muda.

Alangkah panjangnya penantian hamba mu ini ya Allah. Tapi seberapa lamapun hamba tak akan bosan berharap. Tapi tunggu dulu, ini belum termasuk resiko aku sedang tak mempunyai uang untuk menabung karena keuanganan pribadiku defisif, mungkin bisa lebih lama lagi, setidaknya sebelum AKU bertemu Malaikat Izrail tak apalah pikirku. Tapi hitunganku juga memasukan kemungkinan saat aku mempunyai rizki lebih banyak, mungkin aku bisa menabung Rp 200.000 atau bahkan Rp 500.000, alangkah senangnya diriku dapat memangkas waktu tunggu.

Kini dalam kurun waktu 6 bulan saja, alhamdulillah aku telah berhasil mengumpulkan Rp 1.200.000, berarti tinggal Rp 13.800.000 untuk umrah atau Rp 33.800.000 untuk haji. Semakin dekat dengan Tanah Haram satu jengkal setiap hari membuat mata ini cukup basah menahan haru.

Namun, jika melihat diriku ini, dengan potensi muda juga, alangkah bijak bila dapat mengantarkan orang lain terlebih dahulu untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta, yakni kedua orang tuaku. setidaknya aku masih dapat menunggu giliran setelah mereka berdua. Tak apa menahan sedikti lebih lama, jikalau mereka dapat menuju ke sana lebih dulu, toh akupun akan merasa sudah mengunjungi Tanah Haram, karena doaku selalu bersama mereka berdua. Ya kini kuniatkan, memberangkatkan mereka berdua terlebih dahulu.

Rasanya butuh 4 kali lipat kerja keras lagiuntuk mewujudkannya sesuai dengan rencana, karena AKU tak ingin menunggu 3 kali lebih lama lagi.

Labaik Allahumma Labaik...

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun