Mohon tunggu...
Muhammad Egar Virgiansyah
Muhammad Egar Virgiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just an ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok KKN 89 UPI: Hemat Air untuk Kebaikan

6 Agustus 2022   08:57 Diperbarui: 4 September 2022   14:04 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air adalah salah satu sumber daya alam yang penting bagi kehidupan umat manusia. Manusia sangat terbantu dengan keberadaan air di bumi. Air memiliki banyak sekali kegunaan, seperti untuk membersihkan diri, untuk memenuhi kebutuhan dahaga, dan untuk pengairan sawah.

Namun, ketersediaan air di bumi telah mengalami penurunan. Merosotnya ketersediaan air dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, meningkatnya polusi, atau ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai.[1] Meskipun begitu, jangan lupakan faktor manusia dalam menggunakan air bersih. Dilansir dari detikFinance, penggunaan air bersih di Indonesia, khususnya untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK), sangat boros. Contohnya saja untuk kebutuhan dasar seperti membuang kotoran di toilet, orang Indonesia rata-rata menghabiskan air 10-12 liter/hari/orang. Di negara seperti Singapura, Australia, hingga Arab Saudi hanya 4,5 liter/hari/orang. Selain itu, rata-rata penggunaan air bersih di dalam toilet oleh orang Indonesia cukup besar. Per hari bisa mencapai 200 liter air bersih. Lebih besar dibandingkan Singapura, Australia, dan Arab Saudi yang 145 liter.[2] Penggunaan yang berlebihan tentunya memiliki dampak yang signifikan bagi ketersediaan air bersih. Lalu, apa solusi yang tepat untuk mengurangi pemborosan air?

Kelompok kecil 5 Rancamanyar yang menjadi bagian dari kelompok besar 89 Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh UPI telah memutuskan untuk membuat acara sosialisasi sesuai tema utamanya yaitu Desa Layak Air & Sanitasi. Sosialisasi cara menghemat air menjadi salah satu subtema yang disosialisasikan oleh kelompok 5. Untuk ini, tajuk yang dibawakan adalah 'Hemat Air Untuk Kebaikan'. Selain itu, beberapa subtema seperti tentang pengolahan sampah, pemanfaatan air hujan, dan pentingnya penanaman pohon turut hadir dalam acara tersebut. Lalu, kelompok 5 memutuskan untuk mencoba mengedukasi para siswa dan siswi sekolah dasar. Tentunya, mengedukasi masyarakat lebih mudah dilakukan daripada harus berupaya mengubah iklim yang cenderung sulit dilakukan. Akhirnya, SDN Rancamanyar 06  dipilih sebagai tempat untuk mensosialisasikan tentang air dan sanitasi. Sosialisasi ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu tanggal 19 dan 20 Juli. Kami pun memutuskan untuk menjadikan para siswa/i kelas 4 dan 5 sebagai target dari sosialisasi ini.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Selama acara berlangsung, anak-anak terlihat sangat semangat dalam acara ini. Pihak kepala sekolah dan jajaran guru SDN Rancamanyar 06 pun antusias dalam menyambut acara ini. Setelah acara sosialisasi berlangsung, acara dilanjutkan dengan wawancara bersama bapak Ade Supriyadi yang telah menjabat sebagai kepala sekolah selama 6 bulan terakhir. Pertanyaan yang diajukan adalah tentang keadaan sumber mata air di sekolah. Menurut pernyataan bapak Ade, sumber mata air di sekolah ini adalah air dari sumur bor. Lalu, air di sekolah ini biasanya lancar, bersih, dan tak berbau. Kemudian, selama beliau menjabat tidak pernah ditemukan keadaan krisis air bersih disini. Terakhir, untuk kebiasaan penggunaan air, bapak Ade belum pernah menemukan pemakaian air bersih berlebihan di lingkungan sekolah. Hasil wawancara tersebut sangat melegakan karena para warga SDN Rancamanyar 06 sudah melaksanakan perilaku  penggunaan air yg tidak boros. Selain itu, sumber air yang dipakai disini pun layak untuk digunakan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Setelah acara ini selesai, tentunya dengan adanya sosialisasi ini maka itu dapat memperkuat pemahaman anak-anak tentang pentingnya menghemat air. setelah selesai acara sosialisasi ini, diharapkan kebiasaan menghemat air ini tidak juga diterapkan di sekolah namun dapat diterapkan di lingkungan lain seperti rumah, tempat ibadah, dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun