Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Paket Hemat Daya Listrik untuk Energi Harian

1 Maret 2024   09:35 Diperbarui: 1 Maret 2024   09:46 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara hemat energi sebenarnya adalah topik lama yang terus menerus mendapatkan pembaharuan agar implementasi terhadap tindakan yang dilakukan benar benar terwujud nyata dengan dampak atau hasil yang nampak. Saat ini, tehnologi hemat data listriklah yang benar benar sudah mengkampanyekan pola kegiatannya secara massive baik lewat keunggulan produk tertentu untuk bisa digunakan dalam harian rumah tangga, ataupun beberapa kegiatan harian yang tak perlu menggunakan energi listrik karena rujukan penggunaan tenaga alternatif lainnya. 

Hemat energi air, listrik dan gas bumi memang rutin digaungkan karena erat kaitannya dengan cadangan sumber daya alam yang dimiliki oleh bumi tercinta yang memang harus kita rawat terus seiring usia yang menua. Barangkali beberapa pola kegiatan harian yang mendukung kegiatan penyelamatan enegi sumber daya alam ini pernah kita lakukan secara sadar dan tidak sadar. Mari kita kelola kegiatan harian kita agar lebih terarah, fokus dan berhasil guna. Boleh kita telaah apa saja hal tersebut? 

1. Saat ini tehnologi alat memasak dengan listrik sudah bisa mengkombinasikan alat yang sekaligus memasak nasi, mengukus, membuat lauk sehat tanpa menggoreng dan sebagainya. Tentulah saat membeli produk tersebut, benar benar harus kita gunakan untuk kegiatan sehari hari. Masak nasi, mengukus labu, mengukus pepes ikan, telur dengan toping sayuran sebagai nutrusi bisa kita jadikan alternatif untuk menghemat gas kompor. Begitu pula sebaliknya, ada alat masak dengan model sekat yang bisa untuk menumis, menggoreng, membuat dadar atau ca daging. Dengan satu sumber api dari gas kompor yang dihidupkan, maka kota bisa sekaligus menyiapkan sayuran dan lauk. Artinya apa, saat membeli produk tertentu dengan promosi hemat daya maka manfaatkanlah semaksimal mungkin keunggulannya.  

2. Alat juicer, penghalus bumbu, dan blender tanpa listrik dari merek tertentu barangkali kita miliki.  Jangan hanya disimpan di lemari dapur,. Keluarkan dan gunakanlah. Berlaku juga untuk alat olahraga yang dengan kelihaian promonya memikat kita untuk membeli. Terapkan pola, yang sudah kita beli harus bisa diperoleh manfaatnya semaksimal mungkin. Investasi kesehatan, hemat ongkos harian dan bisa kita simpan atau alihkan untuk tabungan rencana pendidikan anak dimasa depan bisa kita jadikan target pendamping agar lebih terasa semangat menerapkan pola hemat energi dalam kehidupan sehari-hari. 

3.  Menjadi agen perubahan dari sebuah tindakan nyata yang kita lakukan dalam menerapkan kegiatan hemat energi harus kita yakini akan memberikan dampak positif di lingkungan sekitar kita. Baik lingkungan kehidupan kemasyarakatan, lingkungan pekerjaan ataupun lebih luas lagi mbangun image positif dari sebuah produk tertentu. Catatan sederhana dari keberhasilan sebuah kegiatan adalah lakukan dengan ikhlas. Ikhlas dan tekun sebagai modal keberhasilan. Berawal dari tindakan kecil yang berpola atau rutin ini, implementasi dalam hal hemat energi sumber daya dalam lingkup yang lebih luas dan besar bisa kita lakukan. 

Pernah dengar from zero to hero? Mari dengan semangat kita menjadi agen perubahan dari sebuah tindakan hemat energi, hemat data. Hal hal besar tentang penerapan kebijakan ekologi lingkungan, menjadi bagian masyarakat yang punya peranan dalam pengambilan kebijakan untuk publik bisa dengan lebih mudah kita terima dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mudah mudahan kalian teman pembaca setia Kompasiana sepakat dengan saya. Semoga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun