Mohon tunggu...
ega komalasari
ega komalasari Mohon Tunggu... pelajar

hobi saya bermain voly dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepeda Tua

17 September 2025   11:12 Diperbarui: 17 September 2025   11:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di halaman rumah nenek, ada sebuah sepeda tua yang sudah berkarat. Rantai sepeda itu sering lepas, dan sadelnya robek. Bagi orang lain, sepeda itu mungkin hanya barang rongsokan.

Tapi bagi Ega, cucu nenek, sepeda itu punya kenangan. Dulu, ketika ia masih kecil, nenek sering mendorongnya berkeliling halaman dengan sepeda itu. Suara tawa dan sorakannya masih teringat jelas.

Suatu sore, Ega  membersihkan sepeda tua itu. Ia mengelap debu, mengencangkan baut, dan memberi sedikit minyak pada rantai. Walau tidak sepenuhnya normal, sepeda itu bisa kembali dipakai.

Ega lalu mengayuhnya pelan-pelan di halaman. Angin sore menyentuh wajahnya, dan ia merasa seperti kembali ke masa kecil. Dari teras, nenek tersenyum melihat cucunya.

"Sepeda boleh tua, tapi kenangan yang menempel di dalamnya tidak akan pernah hilang," kata nenek.
Ega tersenyum. Ia tahu, kadang yang terlihat sederhana justru menyimpan cerita paling berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun