Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pelajaran Referendum Swiss, Pemikir Ekonomi dan Politik Perlu Sowan ke Aktivis Lingkungan

14 Maret 2021   12:12 Diperbarui: 16 Maret 2021   07:34 1594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja sawit. (Foto: Kompas.com/RODERICK ADRIAN MOZES)

Lagipula, minyak sawit bukan satu-satunya komoditi yang dimasukkan dalam kesepakatan. Ada produk kakao, tekstil, kopi, dan produk lain dari Indonesia yang akan masuk ke Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia sekaligus menciptakan potensi besar UMKM untuk mengembangkan usahanya dari perjanjian tersebut.

Dan terpenting, perspektif baru tentang keberlanjutan terutama dari sudut pandang hijau mesti dibuka luas. Sebabnya, pegiat lingkungan dan pendukung gerakan hijau ini tak memiliki representasi resmi di parlemen.

Minimnya dialog terbuka terhadap pemikiran ini sebetulnya meletakan isu lingkungan menjadi tampak menyeramkan dan seolah menggaduhkan masyarakat. Padahal, ada pembahasan luas yang bisa dipelajari dari aktivitas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun