Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melampaui Batasanku

28 September 2020   22:44 Diperbarui: 28 September 2020   23:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serasa pelupuk mata ini kering dan kerontang di sana

Airmata telah mengering, laiknya air terjun saat musim kemarau tiba

Terlalu pedih namun apa hendak dikata, ini adalah realitanya

Seperti berusaha menembus kabut putih yang membutakan pandangan mata

Kukayuh sepedaku hingga berpeluh, mengairi pelupuk mata yang memerih oleh nestapa

Ingin meraih tangan seseorang yang begitu dekat, namun bahkan mengibaskan dan lewat belaka

Kukayuh lagi hingga melampaui batasanku

Laiknya mengalirkan seluruh adrenalin disana

Meluapkan segala rasa yang ada

Hampa , pedih , perih yang tak terkata

Kemarahan bahkan bergejolak begitu hebatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun