Mohon tunggu...
Yehezkiel
Yehezkiel Mohon Tunggu... pelajar

Penggemar sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia, Bangsa yang Mahardika

12 Agustus 2025   19:18 Diperbarui: 12 Agustus 2025   19:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Indonesia (Sumber: Tribunnews)

Bangsa yang Mahardika

Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa yang mahardika. Istilah mahardika berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti bebas, merdeka, atau tidak terikat oleh penjajahan dan penindasan. Setelah lebih dari tiga abad dijajah, rakyat Indonesia akhirnya bisa menyetir nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat. Kemerdekaan ini menjadi tonggak sejarah yang mengubah wajah Nusantara dari negeri terjajah menjadi bangsa yang berdiri tegak di panggung dunia.

Kemerdekaan ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil perjuangan panjang dan pengorbanan luar biasa dari para pahlawan. Semangat mahardika telah menjadi napas perjuangan para pejuang yang berani melawan penindasan meski dengan keterbatasan senjata dan kekuatan. Makna mahardika bukan hanya bebas secara fisik, tetapi juga bebas secara politik, ekonomi, dan budaya. Bebas dari rasa takut, bebas berpendapat, dan bebas menentukan arah masa depan bangsa.

Namun, kebebasan ini akan kehilangan maknanya jika tidak diiringi dengan tanggung jawab. Mahardika sejati menuntut setiap warga negara untuk berpikir merdeka, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bersama. Dalam konteks ini, kebebasan bukanlah alasan untuk bersikap acuh atau hanya mementingkan diri sendiri, melainkan panggilan untuk membangun negeri dengan kerja nyata. Nilai ini harus ditanamkan melalui pendidikan, pembinaan karakter, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari.

Kini, tugas generasi muda adalah menjaga dan mengisi kemerdekaan itu dengan karya yang membanggakan. Menjadi bangsa mahardika di era modern berarti berdiri sejajar dengan bangsa lain, mandiri dalam pembangunan, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Kemandirian ekonomi, penguasaan teknologi, dan kemampuan bersaing di tingkat global adalah bentuk nyata dari semangat mahardika di abad ke-21.

Akhirnya, mahardika bukan hanya kenangan sejarah, tetapi cita-cita yang harus terus dijaga. Semangat ini akan menjadi api yang menyalakan tekad untuk terus melangkah maju, melewati berbagai tantangan zaman. Jika setiap warga negara mampu memaknai mahardika dalam pikir, rasa, dan tindakan, maka Indonesia akan tetap kokoh sebagai bangsa yang berdaulat, berdaya, dan bermartabat di mata dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun