Maaf
atas kelancanganku
tak mengetuk pintu hatimu
masuk diam-diam
lalu mengintip diari biru
yang kau toreh penuh kinasih
Maaf
atas tak kesengajaanku
cinta yang kunanti
dalam pentang pintu kecil hatimu
senantiasa tertutup,
lalu riak renjana itu datang
lewat bisikan sepoi serupa angin
: "Pentangkan pintu itu,
biar ia tahu kamu pernah masuk
meski tanpa permisi!"
Maafkan atas segala, Dara
tak ada maksud melukai hatimu
sebab aku yang masuk diam-diam
dalam hatimu
adalah aku yang merindu
: cintamu adalah kesempurnaan
yang pernah dicipta Ilahi
Maaf, maafkan aku
manusia durja yang mengharap
cinta purnamu
cintamu yang indah dan abadi....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!