Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luruh Hati Rembang Lara

21 Februari 2021   23:46 Diperbarui: 22 Februari 2021   00:15 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen Luruh Hati Rembang Lara. (Effendy Wongso)

"Tidak, Mbak. Mbak tidak bersalah apa-apa. Ersa yang salah...."

"Pura-pura...."

"Mbak...!"

"Apa lagi?!"

"Ersa minta restu, Mbak."

"Restu apa lagi yang kamu harapkan dari Mbak?! Kamu kan sudah merampok semuanya!" teriak Suci pongah.

Ersa sudah tidak tahan. Air matanya menitik deras. Dia berlari keluar kamar dengan hati perih. Puluhan, bahkan ratusan permintaan maaf yang tulus diucapkannya sama sekali tidak mampu meluluhkan kebekuan hati Suci. Suci membencinya, baginya, itu melebihi hukuman apa pun.

Namun, Ersa tidak pernah menyesali dilema cintanya. Mungkin suatu saat nanti Suci dapat memafhumi arti cinta yang sebenarnya, cinta yang tidak berlandaskan ego. Dan dapat memaafkannya, menerima hal itu dengan hati tabah.

Entah kapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun