Mohon tunggu...
W. Efect
W. Efect Mohon Tunggu... Penulis - Berusaha untuk menjadi penulis profesional

if you want to know what you want, you have to know what you think

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merentang Hari Datang Pergi Indonesiaku

3 Mei 2017   09:35 Diperbarui: 3 Mei 2017   14:16 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sekalipun pucuk-pucuk daki burung berkicau belum mampu semarakkan

pagi tambah berseri, walau musim mengibaskan udara panas sekalipun,

masih menyisa desir lembut semilir angin.

wajah-wajah rupawan berbendera pusaka, cahayanya sejati menebar kehangatan

bagi jiwa resah gelisah dibibir penantian

alunan tembang bergayut menderu merasuki gelombang Padang Kuru


menjadi bekal maju satu, menerjang sosok daki tak mampu menepis sesaat

Abimanyu gelar iranma nadinya, sekalipun raga hancur masih saja tegar dan tegas

“Amukkkk…..amukkkk….” begitu haru hambrasto angara murka, sampai

jiwanya melayang jauh masuk peraduan abadi….. amukkkk…..

Merentang hari datang pergi Indonesiaku, pucuk-pucuk daki burung berkicau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun