Mohon tunggu...
Edy Supriatna Syafei
Edy Supriatna Syafei Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Tukang Tulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Mengenal Madu di Negeri Gajah Putih

18 Desember 2018   05:18 Diperbarui: 18 Desember 2018   13:17 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pantas saja tuan terlihat awet muda karena punya madu?" kata penulis sebelum ia mengawali pembicaraannya. Itu dilakukan agar antar ia sebagai komunikator tak merasa kaku dalam pembicaraan selanjutnya.

Ini produk madu yang dihasilkan. Dapat dibeli di toko setempat. Sayang, penulis dilarang mengambil foto di ruang Pak Adnan. Foto | Dokpri
Ini produk madu yang dihasilkan. Dapat dibeli di toko setempat. Sayang, penulis dilarang mengambil foto di ruang Pak Adnan. Foto | Dokpri
**

Di negeri Gajah Putih ini sudah ribuan tahun madu dikenal sebagai pencegahan berbagai penyakit, di antaranya penyakit kanker, jantung dan mengatasi gangguan pencernaan. Anti-bakteri, anti iritasi dan anti jamur. Mengurangi batuk, iritasi tenggorokan, dan dapat meningkatkan stamina.

Adnan membenarkan bahwa madu bermanfaat dalam memperbaiki penglihatan, penurunan berat badan, penyembuhan impotensi dan ejakulasi dini, gangguan saluran kemih, asma bronkial, diare, dan mual.

Sejatinya, dalam Islam pengobatan menggunakan madu sudah dikenal lama dan dianjurkan oleh nabi. "Betul, Nabi Muhammad SAW menganjurkan ini," ungkap Adnan yang fasih Bahasa Indonesia dan tahu sejarah Islam di negerinya, Thailand.

Ia pun mengakui beberapa jenis madu memiliki indeks hipoglikemik rendah, sehingga tidak mempengaruhi kadar gula darah. Madu telah menjadi pengobatan alternatif bagi penderita diabetes. Masih banyak lagi manfaat madu.


**

Jangan sekali-kali menyebut bahwa madu itu haram lantaran lebahnya mengisap bunga opium. Madu tetap saja madu, halal. Lebah menghisap sari bunga yang terbaik. Dalam satu komunitas, lebah jantan jumlahnya terbatas. Lebah betina jumlahnya lebih banyak sekaligus sebagai pekerja keras menghasilkan madu terbaik.

Usia lebah jantan lebih pendek. Sedangkan yang betina lebih panjang. Lebah-lebah betina cepat mati setelah mengawini ratu lebah yang jumlahnya hanya seekor dalam satu komunitas.

Berapa usia lebah jantan, betina dan ratu. Adnan tak menyebutnya secara detail. Yang jelas, usia ratu lebah lebih lama, kemudian disusul lebah betina yang jumlahnya banyak dan terakhir lebah jantan yang jumlahnya kecil. Lebah jantan hanya kawin dengan ratu lebah yang kemudian mati.

Yang menarik dari madu ini, banyak orang tertipu memilih madu berkualitas. Yang dimaksud madu berkualitas adalah ketika mengambilnya sudah masak, matang. Sedangkan madu rendahan, tak berkualitas adalah diambil ketika belum masak. Untuk membedakan madu berkualitas dapat dilihat secara fisiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun