Mohon tunggu...
Edy Suhardono
Edy Suhardono Mohon Tunggu... Social Psychologist, Assessor, Researcher

Direktur IISA Assessment Consultancy and Research Centre, Surabaya. Tiga buku terakhir nya: (1) 'Membaca Identitas, Multirealitas dan Reinterpretasi Identitas: Suatu Tinjauan Filsafat dan Psikologi' (Gramedia Pustaka Utama, 2023); (2) 'Teori Peran, Konsep, Derivasi dan Implikasi di Era Transformasi Sosio-Digital' (Zifatama Jawara, 2025), dan (3) 'Kecerdasan Jamak, Keberagaman dan Inklusivitasnya' (Zifatama Jawara: 2025).

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Jejak Ayah yang Hilang: Mengulik "Daddy Issues" dalam Diri Sendiri

11 September 2025   12:34 Diperbarui: 11 September 2025   15:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daddy issues cukup banyak dialami masyarakat Indonesia karena kurangnya peran ayah dalam pengasuhan. Psikolog ungkap penyebab dan dampaknya bagi anak.(Sumber: Kompas.com, 11/09/2025)

Pada akhirnya, data-data global yang mengkhawatirkan hanyalah ujung dari gunung es. Di bawahnya, terdapat mekanisme psikis yang rapuh akibat ketiadaan jangkar simbolik, dan pada dasarnya, semua itu ditopang oleh konstruksi budaya yang membatasi peran ayah. 

Mengatasi "daddy issues" oleh karena itu menuntut lebih dari sekadar nasihat relasi; ia menuntut keberanian untuk merevolusi makna keayahan itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun