Pada akhirnya, data-data global yang mengkhawatirkan hanyalah ujung dari gunung es. Di bawahnya, terdapat mekanisme psikis yang rapuh akibat ketiadaan jangkar simbolik, dan pada dasarnya, semua itu ditopang oleh konstruksi budaya yang membatasi peran ayah.Â
Mengatasi "daddy issues" oleh karena itu menuntut lebih dari sekadar nasihat relasi; ia menuntut keberanian untuk merevolusi makna keayahan itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI