Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

GMKI Provokasi Papua Merdeka, Benarkah?

5 Desember 2020   12:14 Diperbarui: 5 Desember 2020   12:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video seruan Papua Merdeka (Foto: Publicanews.co/@ShamsiAli2)

DI TENGAH seruan warga Papua tidak tunduk kepada pemerintah Indonesia yang dideklarasikan pimpinan ULMWP Benny Wenda, sebuah kompilasi video 50 detik yang disebut dari GMKI ikut menyeru refendum dan kemerdekaan.

Video dikomentari politikus Partai Gerindra Fadli Zon , bersumber dari tokoh Islam di Amerika Serikat (AS) asal Indonesia Imam Shamsi Ali . Video menggambarkan Kongres ke-37 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) yang berlangsung di Hotel Aston Niu Kota Injil Monokwari, Papua Barat.

Anggota partai Koalisi Jokowi tetapi berseberangan dengan pemerintah itu mempertanyakan kebenaran video tersebut. Ia mencolek Jokowi, Mahfud MD, termasuk kepolisian atas Kongres GMKI pada Selasa (24/11).

Dalam video tampak seorang wanita yang membacakan hasil sidang. Ia menyebutkan bahwa peserta menuntut pemberian hak menentukan nasib orang Papua yang diinisiasi pihak ketiga PBB.

Kemudian mikrofon diberikan kepada seorang pria. "Indonesia tanah airku, tanahku sewa, air kubeli," katanya. pria "Papua!" ia tiba-tiba berteriak.

"Merdeka!" peserta kongres menyahut.

Fadli Zon hanya sebatas mempertanyakan kebenaran video tersebut. "Benarkah video ini? Tolong direspon Pak @jokowi, @mohmahfudmd, @DivHumas_Polri, @Puspen_TNI," Fadli Zon mencuit lewat akun @fadlizon, Sabtu (5/12).

Meskipun demikian unggahan anak buah Prabowo itu telah memantik respon. Setidaknya, hingga Sabtu siang ini sudah hampir 600 orang menanggapi dan 2000 menyukai.

Fadli yang mempunyai pengikut 1,5 juta di akun Twitternya memang kemudian bagai menyulut api polemik di tengah memanasnya klaim dari United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Setidaknya itu muncul dari komentar yang masuk yang menuding GMKI ada di dalam cemarut tuntutan kemerdekaan Papua.

"Seandianya itu forum HMI," tulis pemilik akun Nasier Husen menanggapi.

"Jadi makin tahu, siapa paling NKRI...GMKI? Tentu bukan," akun @Asiddiqi4 menimpali.

"udahlah rahasia umum... Udahlah kita tunggu ajah bersiap siaga kali ajah ada gebrakan rakyat yg dasyat," akun ki cai memberi gertakan.

Dalam situasi seperti saat ini, kita bisa membedakan pihak-pihak yang sengaja memanasi situasi atau mencari solusi.

Ada sebagian orang yang menerima informasi dengan menelan mentah-mentah sehingga berakhir ke jamban karena kabar sampah. Namun, sebelum masuk toilet itu, sudah membuat kentut yang aromanya membuat pusing bahkan muntah.

Begitulah tipe orang yang menjadi pemantul kabar. Diunggah di akun media sosialnya. Bukan mencari informasi ke sumbernya tetapi sudah menyebarkannya. Panggung pun hingar bingar dengan keriuhan.

GMNI sendiri sudah memberikan pernyataan atas  video tersebut. Ketua Umum PP GMKI demisioner Korneles Galanjinjinay didampingi panitia kongres dan Ketua Umum PP GMKI terpilih Jefri Gultom memberi pernyataan.

"Kami mengklarifikasi bahwa video itu tidak benar. Itu di luar daripada materi kongres dan itu bukan kesepakatan forum kongres. Di GMKI tidak mendukung Papua Merdeka dalam kongres ke-37 di Manokwari, Papua Barat," kata Korneles.

Saya kira cukup jelas. Mari kita jaga NKRI, bukan malah menjadi kompor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun