Saldo kas mencerminkan rasa aman dan stabilitas.
Laporan tahunan adalah ekspresi keinginan untuk dipertanggungjawabkan.
Neraca sosial menunjukkan nilai moral komunitas.
Simbol-simbol ini hanya dapat dipahami melalui penafsiran hermeneutik, bukan sekadar melalui perhitungan matematis.
Simbol-simbol ini menghubungkan dunia batin dengan dunia sosial. Mereka adalah bentuk komunikasi antara manusia yang hidup dalam sejarah dan budaya tertentu. Karena itu, memahami simbol akuntansi berarti memahami ekspresi kemanusiaan yang tersembunyi di balik angka-angka.
d. Ekspresi (Ausdruck) dan Jiwa Sosial
Setiap tindakan akuntansi adalah ekspresi (Ausdruck) dari jiwa sosial. Ketika akuntan mencatat transaksi, ia tidak hanya menulis data, tetapi juga menuliskan nilai moral dan tanggung jawab sosial. Dengan demikian, dunia akuntansi bukan dunia yang terpisah dari manusia, tetapi bagian dari keberadaan manusia itu sendiri.
Hal ini menjadikan akuntansi sebagai bentuk komunikasi spiritual dan sosial. Ia menyatukan aspek rasional dan emosional manusia dalam tindakan ekonomi. Dalam masyarakat modern, akuntansi berperan sebagai cermin budaya: bagaimana manusia memahami kerja, kejujuran, dan keadilan dalam konteks ekonomi.
e. Akuntansi sebagai Produk Jiwa Historis
Setiap sistem akuntansi mencerminkan jiwa historis (historischer Geist) dari masyarakatnya: