Mohon tunggu...
Edisti Regita Faradia
Edisti Regita Faradia Mohon Tunggu... UNIVERSITAS MERCU BUANA

Edisti Regita Faradia - Nim 43223010028 Universitas Mercu Buana Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., AK., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey

12 Oktober 2025   22:14 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Modul Kuliah Prof Apollo, FEB UMB 2025

Dilthey berpendapat bahwa manusia tidak bisa dipahami hanya melalui pendekatan ilmiah-positivistik sebagaimana benda-benda alam. Manusia harus dipahami dari dalam, melalui pengalaman, makna, dan nilai-nilai yang dihayatinya. Karena itu, ketika kita berbicara tentang teori akuntansi, kita seharusnya tidak hanya bertanya “bagaimana angka bekerja”, tetapi juga “apa makna angka bagi kehidupan manusia”. Dengan perspektif ini, akuntansi menjadi bagian dari ilmu kemanusiaan ilmu yang hidup, bermakna, dan sarat nilai moral.

Pendekatan hermeneutik Dilthey juga membantu menjembatani kesenjangan antara rasionalitas ilmiah dan pengalaman manusiawi. Dalam dunia modern yang sangat menekankan kuantifikasi, akuntansi sering kehilangan sisi kemanusiaannya. Padahal, setiap angka yang ditulis memiliki latar belakang historis, konteks sosial, dan niat moral yang tidak bisa diabaikan. Dengan memahami hal ini, kita tidak hanya menghitung laba, tetapi juga memahami penderitaan, perjuangan, dan tanggung jawab di baliknya.

Artikel ini akan membahas pemikiran Dilthey dalam tiga aspek utama yang relevan untuk teori akuntansi : epistemologi (bagaimana pengetahuan akuntansi diperoleh), ontologi (apa realitas yang dipelajari akuntansi), dan aksiologi (apa nilai dan tujuan moral di balik akuntansi). Melalui pendekatan hermeneutik, akuntansi dapat dipahami sebagai ekspresi kehidupan manusia yang penuh makna, bukan sekadar sistem hitung-mengetik tanpa jiwa.

Penjelasan 

Mengapa Hermeneutika Penting dalam Akuntansi

Wilhelm Dilthey mewarisi gagasan dari Schleiermacher yang menekankan pentingnya menafsir teks. Namun Dilthey memperluasnya : bukan hanya teks yang harus ditafsir, tetapi juga kehidupan manusia itu sendiri. Baginya, memahami kehidupan (Erlebnis) berarti memahami seluruh ekspresi yang muncul dari pengalaman manusia  mulai dari bahasa, seni, budaya, hingga sistem sosial seperti akuntansi.

Akuntansi, dalam kerangka ini, bukan hanya alat pencatatan ekonomi, melainkan juga narasi eksistensial yang menceritakan bagaimana manusia memahami dirinya melalui aktivitas ekonomi. Ketika seorang akuntan menyusun laporan keuangan, ia tidak hanya menulis angka, tetapi menulis kisah tentang kerja keras, tanggung jawab, dan keinginan untuk diakui.

Dengan cara ini, hermeneutika memberikan dasar baru bagi teori akuntansi. Ia menolak anggapan bahwa pengetahuan hanya valid jika bersifat kuantitatif. Pengetahuan yang sahih juga bisa lahir dari pemahaman makna, nilai, dan konteks sosial tempat akuntansi hidup.

1. Epistemologi Hermeneutik : Dua Cara Mengetahui dalam Akuntansi

a. Dualitas Ilmu : Penjelasan dan Pemahaman

Dilthey menolak gagasan bahwa semua ilmu harus tunduk pada metode eksakta seperti ilmu alam. Baginya, ada dua cara mengetahui yang berbeda secara mendasar :

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun