Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu Seujung Kuku

9 September 2019   16:00 Diperbarui: 9 September 2019   16:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semili bulir beningmu pun jatuh diantara kelopak sayu. Ketika mata indah itu menatap kelam pengkhianatan. Dimana luka ditorehkan dan perih bertengger dalam satu ruang hatimu. Kotak semu tuk melupakan semua masa lalu.


Tak ada makian. Tak ada luapan emosi. Hanya desah panjang mengiringi redupnya sinar semangat dalam lirikanmu. Kecewa terlalu dalam menancapkan akarnya di jiwamu. Hingga tak ada cahaya dalam rona senyumanmu.


Namun kini kutemukan titik terang memancar dalam bias netramu. Bukan tanpa alasan. Hadirnya kebesaran hati dalam asa yang kian bertalu talu. Hingga kau mampu melupakan pilu. Meski duka merindu seujung kuku. Kau mampu menghapuskan semua itu.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 9 September 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun