Di ujung pena tajam, rasa itu tersingkirkan. Di ujung bibir pedas, kedamaian itu hilang. Namun di atas tengadah kedua tangan, keresahan itu berkurang. Rasa yang tergantikan olehMu.
Tak lebih diri ini dari serumpun anakan bambu di tepi jurang. Berusaha menopang lereng meski raga belum sepenuhnya kuat menahan. Tapi Tuhan melihat ada usaha di dalamnya.
Dalam doa dan usahaku ada kuasa atas Tuhanku. Pasrahkan semua dengan kehendakNya. Karena Dia lah yang Maha Tahu. Atas apa yang kubutuhkan, bukan kuinginkan. Atas apa yang menurutNya pantas bagiku.
Lisan menyakitkan memang menusuk ke jantungku. Namun pelukanMu menenangkanku. Kedamaian dunia bisa saja hilang. Namun dengan membaca kitabMu, Kau tabur kedamaian itu. Jauh di lubuk hatiku.
Tuhan... lindungilah aku.
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 27 Mei 2019.