Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

ASN dan Budaya Malu

17 Mei 2022   19:48 Diperbarui: 19 Mei 2022   03:15 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ASN dan budaya malu (Sumber: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho via kompas.com) 

Ketiga, malu terlambat menyelesaikan tugas.

Setiap tugas pasti ada batas waktu atau deadline-nya. Oleh karena itu, setiap ASN perlu memastikan deadline atas tugas yang harus dipenuhinya.

Dengan mengetahui batas waktu penyelesaian tugas, ASN sudah bisa mengarahkan fokus dan membagi waktunya agar tidak terlambat.

Hal ini sangat penting, mengingat setiap ASN memiliki cukup banyak tugas yang mesti dikerjakan. Itulah mengapa ia harus membagi dan mengatur waktu sedemikian rupa sehingga pelaksaan semua tugas itu dapat diselesaikan tepat waktu.

Hendaknya dihindari godaan atau kebiasaan menunda-nunda (procrastination habit) dalam mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas. Hal ini akan berakibat pekerjaan tidak selesai tepat pada waktu.

Kebiasaan menunda-nunda menggarap tugas atau pekerjaan tentu saja tidak baik karena bisa berdampak negatif pada pelayanan yang diberikan. Bisa mendapat complaint dari masyarakat.

Pemerintah, baik pusat maupun daerah, kini sedang memperkuat citra positif di mata masyarakat. Jangan sampai ini citra yang sedang dibangun dengan serius ini jadi atau terganggu lantaran seringkali melabrak deadline. Istilah "kalau bisa diperlambat, mengapa harus dipercepat" mesti dihapus.

Dalam banyak hal, suatu keberhasilan banyak ditentukan oleh momentum. Suatu pekerjaan atau keputusan hanya relevan dan bermanfaat apabila dilaksanakan pada timing yang tepat. Kalau sudah lewat, jadi tak bernilai lagi.

Keempat, malu mengambil sesuatu yang bukan hak.

ASN bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan asset negara, termasuk keuangan negara yang dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

Lantaran tanggung jawabnya itu, maka ASN mesti berpedoman pada aturan dan mekanisme yang ditetapkan. ASN dilarang mengambil apa pun yang bukan haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun