Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

PNS sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat, Bagaimana Memaknainya?

20 Januari 2022   18:38 Diperbarui: 22 Januari 2022   03:56 3044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai abdi masyarakat dan negara. Foto: Kompas.com/Firman Taufiqurrahman

Belum lama ini saya menghadiri undangan penyerahan SK PNS 100 persen (Pegawai Negeri Sipil penuh -- setelah masa percobaan minimal selama setahun) bagi lebih dari 300 orang. Saya tercenung pada dua hal.

Pertama-tama saya melihat wajah masa depan pelayanan birokrasi di tangan mereka, para generasi muda PNS ini. Berikutnya, saya juga bertanya dalam hati, bagaimana dengan kesiapan hati dan jiwa mereka dalam posisi sebagai abdi negara dan abdi masyarakat?

Kompetisi yang Ketat

Banyak anak muda setelah menyelesaikan studinya di perguruan tinggi berkompetisi menjadi PNS atau yang disebut juga dengan aparatur sipil negara (ASN). Mereka memandang posisi PNS sebagai bentuk keberhasilan dalam perjuangan di tengah kompetisi yang sangat ketat.

Di samping itu, posisi PNS dipandang sebagai jalan aman untuk menata diri dan karier. Dari segi pendapatan pun boleh dibilang cukup jika pintar mengatur.


Akan tetapi, sudahkah dipahami posisi PNS sebagai abdi masyarakat dan abdi negara? Posisi ini justru yang paling penting dan mendasar dalam kehidupan seorang PNS.

Pada zaman dulu para pejuang membebaskan negeri dari penjajahan dan setelah merdeka mempertahankan kemerdekaan hingga mengorbankan jiwa dan raga. Adakah semangat berjuang untuk memajukan negeri di alam kemerdekaan ini ada pada PNS kita saat ini?

Menjadi PNS bukanlah jalan untuk menjadi orang kaya. Mengapa? Karena ini adalah jalan pengabdian. Kalau ingin kaya, sebaiknya jadilah pengusaha atau entrepreneur yang sukses. Tetapi, kalau memilih sepenuhnya menjadi PNS, orang mesti siap-siap untuk tidak kaya, kendati tidak harus miskin.

PNS sebagai Abdi Negara

Apa pengertian abdi negara bagi PNS? Abdi negara dalam pemahaman saya adalah ia yang mengabdikan diri dan hidupnya demi negara. Maka, dia harus setia atau loyal kepada negaranya.

PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat (Sumber gambar: kitalulus.com)
PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat (Sumber gambar: kitalulus.com)

Ia mesti berusaha untuk senantiasa mengutamakan kepentingan negara. Ketika ia dituntut untuk bekerja keras demi negara, maka tak ada kata tidak siap. Harus siap.

Dalam sumpah PNS disebutkan aspek kesetiaan kepada negara dan pemerintah berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. PNS-lah yang diamanatkan menjadi penegak dan penggerak kehidupan berbangsa dan bernegara dengan kedua landasan tersebut. PNS jugalah yang diharapkan menjadi aparatur pembela Pancasila dan pelaksana amanat UUD 1945.

Sumber daya yang dimiliki PNS diberikan untuk negaranya. Loyalitas kepada negara adalah nomor satu. PNS-lah yang dibebani tugas dan tanggung jawab untuk merawat dan menguatkan temali kebangsaan di negeri ini.

PNS sebagai Abdi Masyarakat

Di samping mengabdi kepada negara, PNS juga adalah abdi masyarakat. Sebagai abdi masyarakat, PNS mesti melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Tugas PNS masa kini bukan untuk dilayani, melainkan melayani masyarakat.

Nama baik atau penghargaan diberikan kepada PNS apabila mereka mengabdikan dirinya untuk masyarakat dengan baik.

Kehadirannya tidak melulu untuk menangani administrasi pemerintahan, bahkan juga terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat.

Melihat kondisi real masyarakat dan dengan kewenangan dan sumber daya yang tersedia, membantu masyarakat di berbagai bidang atau urusan.

Misalnya, melaksanakan tugas di bidang kependudukan, bidang ekonomi termasuk UMKM, bidang pertanian, bidang pendidikan, bidang penanganan bencana, dan seterusnya.

Banyak bidang kehidupan yang di-handle oleh para PNS. Jadi, jelaslah PNS mesti berangkat dari semangat pengabdian kepada masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat dimaksudkan agar kehidupan masyarakat yang dilayani menjadi lebih berdaya dan lebih mandiri. Intinya, menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Lebih baik di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Itu tiga aspek yang paling utama di samping bidang lainnya yang juga tidak kalah pentingnya.

Sebagai abdi masyarakat, PNS tidak mementingkan diri sendiri. Apa yang dilakukan bukan untuk memperkaya diri sendiri. Tidak sama sekali. Karena, kalau hal itu dilakukan juga dan terbukti melanggar peraturan dan ketentuan yang berlaku, tak pelak ia akan tersandung kasus penyalagunaan wewenang atau jabatan.

PNS bekerja semata-mata demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilannya dalam bekerja diukur dengan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat yang kian meningkat.

Gaji dan Tunjangan

Untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik, PNS sudah diberi gaji, tunjangan jabatan, insentif, dan fasilitas lainnya. Kalau pintar me-manage penghasilan tentu tidak akan banyak mengalami kesulitan. Yang penting, saya kira, kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi pendapatan yang ada.

Jadi, PNS itu adalah jalan pengabdian: menjadi abdi negara dan abdi masyarakat. Dengan status seperti itu, maka kesempatan untuk berbuat amal kebaikan untuk negara dan masyarakat terbuka lebar. Bukankah sebaik-baiknya hidup adalah hidup yang berguna bagi sesama?

(I Ketut Suweca, 20 Januari 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun