Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Paradigma Baru Perpustakaan, Upaya Menuju Modernisasi

29 Juni 2021   21:00 Diperbarui: 19 Mei 2022   09:38 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pustakawan merapihkan tumpukan buku-buku di Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Pada masa kini dan nanti, perpustakaan akan lebih aktif dan proaktif. Maksudnya, petugas perpustakaan aktif mempromosikan buku-buku yang ada di tempatnya kepada stakeholder internal seperti para guru dan siswa/mahasiswa setempat.

Kepala sekolah dan petugas perpustakaan harus juga pandai menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Misalnya, dengan pengelola perpustakaan di sekitarnya, dengan pemerintah daerah, dan Perpusnas RI. Bisa pula dengan yayasan (foundation) yang memungkinkan diajak bekerja sama.

Ketiga, perpustakaan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Perpustakaan sudah mengalami kemajuan yang pesat. Ketika teknologi sudah demikian majunya, perpustakaan pun turut memanfaatkan kemajuan tersebut.

Dengan perantaraan teknologi informasi dan komunikasi, perpustakaan bisa melayani para pelajar dan masyarakat pada umumnya dengan lebih baik.

Kini mulai digalakkan pemanfaatan aplikasi (sstem informasi). Sekadar contoh, Perpusnas RI menggunakan iPusnas. Di daerah digunakan pula aplikasi sejenis agar masyarakat bisa menikmati buku-buku dengan lebih mudah.

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan masyarakat pengguna perpustakaan atau para pemustaka lebih gampang mengakses buku-buku perpustakaan yang berupa e-book. Masyarakat bisa mengakses perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan. Inilah hakikat dari e-library.

Paradigma baru perpustakaan (Sumber gambar: seputarperpus.blogspot.com)
Paradigma baru perpustakaan (Sumber gambar: seputarperpus.blogspot.com)

Keempat, perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Perpustakaan saat ini tidak bisa lagi berdiri sendiri. Ia mesti terkoneksi dengan lembaga atau aktivitas lain selain membaca.

Perpustakaan berbasis inklusi sosial dimaksudkan perpustakaan digelar bersamaan dengan berbagai kegiatan lainnya dan saling mendukung satu sama lainnya. Di dalamnya ada kerja sama antarlembaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun