Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tiga Hal Utama yang Perlu Dipersiapkan Menghadapi Masa Pensiun

2 September 2020   20:46 Diperbarui: 5 September 2020   10:10 2579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pensiun. (SHUTTERSTOCK/polymanu) via Kompas.com

Persiapan Finansial
Kedua, finansial. Aspek keamanan keuangan saat pensiun tidak kalah pentingnya. Kendati mendapatkan tabungan pensiun yang sudah lama dikumpulkan, jumlahnya tentu jauh dari memadai. Oleh karena itu, persiapan finansial mesti dilakukan jauh-jauh hari bahkan begitu seseorang mulai bekerja.

Jangan sampai begitu memasuki masa pensiun baru berpikir tentang keamanan finansial. Akan sangat terlambat dan sulit mengatasinya. Selalu harus diingat, semakin bertambahnya usia, maka kecenderungan menurunnya tingkat kesehatan akan terjadi.

Oleh karena itu, persiapannya harus dilakukan sedini mungkin. Semakin awal mempersiapkan kebutuhan akan dana pada masa pensiun, semakin baik. Kita akan merasa aman secara finansial begitu masa pensiun berjalan.

Apa yang harus dilakukan? Banyak pilihannya. Misalnya, yang acapkali dilakukan yaitu menabung. Boleh dipilih tabungan berjangka. Perhitungkan, misalnya, pada saat kita memasuki masa pensiun, tabungan berjangka itu sudah jatuh tempo, kita sudah selesai melakukan pembayaran bulanannya.

Ada baiknya, begitu mulai memasuki masa pensiun kita sudah memiliki besaran uang yang cukup untuk hidup selama 10 tahun sejak pensiun.

Cara mudahnya, hitunglah kebutuhan minimal dalam sebulan. Maka, perhitungannya: kebutuhan per bulan x 12 (bulan) x 10 (tahun). Kita tinggal mengalikan dan akan ketemu besarannya. Itu baru hanya untuk kebutuhan hidup, belum termasuk jika sakit pengobatan yang membutuhkan uang yang cukup banyak.

Oleh karena itu, jalan terbaiknya adalah dengan mempersiapkan dana pensiun lebih awal. Kendati, misalnya, kita mendapatkan gaji sebagai pensiunan yang besarannya 75 persen dari gaji pokok, janganlah hendaknya itu diandalkan benar. Sebaiknya sediakan juga dana cadangan yang dilakukan melalui cara yang saya paparkan di atas untuk mengamankan masa tua.

Mereka yang tidak melakukan persiapan ini, seringkali mengalami kesulitan yang besar di saat menjalani masa pensiunnya. Bahkan, ada orang  yang terpaksa minta belas kasihan sahabat-sahabatnya karena kesulitan keuangan di masa pensiunnya. Saya sebenarnya prihatin sekali dengan keadaannya dan ini bisa menjadi pelajaran agar kita mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum masa pensiun itu tiba.

Satu lagi hal yang tidak kalah pentingnya, usahakanlah  untuk tidak membuat utang yang harus diangsur sampai dengan sesudah pensiun. Kini, dengan segala kemudahannya, ada bank yang berani meminjamkan dananya kepada pegawai dengan masa pencicilan sampai dengan usia 75 tahun. Untuk mengambil keputusan meminjam hingga di usia itu benar-benar mesti dipertimbangkan dengan matang risikonya.

Yang harus dipertimbangkan adalah kemampuan dalam mencicilnya ketika gaji pensiunan yang kita andalkan relatif kecil jumlahnya. Kalau sebagian atau bahkan hampir seluruh gaji dipakai untuk mencicil utang, bagaimana dengan kebutuhan hidup kita sehari-hari? Kita telah membuat diri kita sendiri melarat di usia tua.

Syukur-syukur ada pemasukan lain yang relatif besar yang bisa diandalkan dan konsisten sifatnya.  Katakanlah passive income yang kita peroleh dari rumah kost milik kita, perolehan pendapatan yang rutin dari bunga bank, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun