Dengan menyebarkan kesadaran, dengan bercerita tentang perjalanan luar biasa Camar Arktik atau Kedidi Paruh Sendok, kita membantu menulis babak baru bagi cerita mereka, sebuah babak di dimana manusia hadir sebagai penjaga, bukan sebagai ancaman.
Sebuah Ritme yang Harus Terus Berdetak
World Migratory Bird Day 2025 mengajak kita untuk mendengarkan. Mendengarkan kepakan sayap dan cericit burung air di lahan basah, dan memahami bahwa di dalamnya terdapat kisah ketergantungan yang dalam pada planet kita. Setiap tetesan air yang bersih, setiap lahan basah yang terlindungi, adalah sebuah nota dalam simfoni agung migrasi ini.Â
Dengan menjaga air, kita bukan hanya menjaga burung-burung, kita menjaga sebuah ritme alam yang telah berdetak jauh sebelum kita hadir, sebuah ritme yang, dengan kebijaksanaan dan kepedulian kita, akan terus berdetak jauh setelah kita pergi. Mari jaga bersama oasis bagi para penjelajah yang kehausan ini.
(Tulisan ini diselesaikan dalam "migrasi" di gemuruh mesin KLM antara Jakarta dan Amsterdam, 11 Oktober 2025)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI