Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeja Kosong

11 Desember 2022   13:22 Diperbarui: 11 Desember 2022   13:56 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah sedang mengeja apa
Saat  angin tak reda kencangnya menerpa
Apa sedang menelisik rahasia kotak harta karun
Yang mungkin tersembunyi di antara bangunan kata-kata dan rona
Atau sedang menyaksi kehororan momen yang berulang dari cerita nabi-nabi

Aku juga tak tahu
Menyudutnya waktu kian runcingkan hari
Matahari terang tapi gelap melanda penjuru
Bulan bintang cuma hiasan cerita di bilik anak-anak
Merekayasa imajinasi agar tak mati lekas katanya
Cuh!
Fatamorgana yang disajikan bertubi
Bukan fakta gerhana sedang berlangsung di jaman ini
Tapi aku juga tak tahu
Apa benar penyaksian mata kepalaku
Atau aku krekayasa untuk sebuah pelarian sendiri dalam  carut marut logika
Tuhan!
Bila aku ada di dua kemungkinan itu
Maka apa yang benar bisa saja salah
Dan salah bisa jadi benar dengan mudahnya

Aku menelan ludah, mencubit diri lebih keras
Aku berharap ini mimpi buruk yang harus kubongkar
Akal licik dan nuraniku tentu sama-sama menghalangi
Untuk keluar  dari mimpi dan bangun di saat  bersamaan

Oh, ternyata aku terbangun tapi tak lagi hidup!
Kosong!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun